KBRI Tokyo dan IPTIJ Gelar Edu Fair Bagi 40 Ribu Pekerja Migran Indonesia di Tokyo

- 2 Juli 2021, 07:10 WIB
KBRI Tokyo dan IPTIJ Gelar Edu Fair Bagi 40 Ribu Pekerja Migran Indonesia di Tokyo secara virtual
KBRI Tokyo dan IPTIJ Gelar Edu Fair Bagi 40 Ribu Pekerja Migran Indonesia di Tokyo secara virtual /Tangkapan layar

JURNAL SOREANG- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo bersama Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang (IPTIJ) menggelar pameran pendidikan “Edu Fair Virtual 2021” pada Minggu, 27 Juni 2021.

Wakil Duta Besar RI di Tokyo, Tri Purnajaya, dalam sambutannya menegaskan KBRI terus berupaya memperhatikan layanan pendidikan bagi seluruh WNI Jepang.

"Salah satu program KBRI Tokyo adalah peningkatan pelayanan akses pendidikan bagi seluruh WNI di Jepang. Pendidikan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah perhatian serius kami, karena jumlah PMI di Jepang lebih dari 40 ribu. Kami ingin memfasilitasi layanan pendidikan bagi para PMI,” tutur Dubes Tri.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Surutkan 267 Warga India Minat Belajar Bahasa Indonesia Secara Virtual

Dirinya mengakui, KBRI Tokyo bersama IPTIJ mengundang empat perguruan tinggi yang punya program pembelajaran jarak jauh dalam pameran ini. Keempat perguruan tinggi yang diundang adalah Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Terbuka (UT), Universitas Siber Muhammadiyah (USM), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Acara dibuka Ketua IPTIJ, Malik Abdul Azis dan turut dihadiri oleh Perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang, Reza Rustam.

“Dengan peningkatan kapasitas dan pendidikan, saya harap para PMI dengan status pemagang bisa ditingkatkan menjadi _Specified Skilled Worker_ yang kebutuhannya sangat tinggi di sini," harap Wakil Dubes Tri.

Wakil Universitas Bina Nusantara di Jepang, Usman Naito, mengakui tidak sedikit perusahaan Jepang yang mensyaratkan ijazah setara S-1 apabila seorang pekerja ingin masuk level manajemen. “Maka dari itu, pendidikan bagi PMI merupakan hal yang strategis dalam peningkatan karier,” jelas Usman.

Baca Juga: Budaya Pantun Mulai Terkikis, KBRI Kuala Lumpur Gelar Lomba Pantun dengan Ribuan Peserta

Kepala PPMLN Universitas Terbuka, Pardamean Daulay memaparkan bahwa UT memiliki sistem dan proses pembelajaran yang begitu mudah diikuti oleh PMI.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x