JURNAL SOREANG - Militer Israel dan milisi di Jalur Gaza, Palestina hingga detik ini masih saling gempur, akibatnya total ada 217 korban jiwa warga sipil yang melayang.
Dilansir Jurnal Soreang dari The Age, serangan bom besar-besaran Militer Israel di pusat kota Gaza menargetkan jaringan terowongan Hamas.
Jumlah korban bertambah karena serangan ke Jalur Gaza sepanjang Selasa kemarin. Mirisnya, sebanyak 63 orang tewas diantaranya merupakan anak-anak.
Di sisi lain, seorang bocah di Gaza tertimbun reruntuhan puing-puing rumah yang hancur selama tujuh jam akibat rentetan serangan udara Israel.
Namanya Suzy Ishkontana, ia hanya bisa terdiam dan puasa selama dua hari sejak diangkat dari reruntuhan puing rumah keluarganya.
Saat saudara dan ibunya meninggal tak jauh darinya, Suzy menghabiskan waktu berjam-jam dalam reruntuhan.
Adapun keluarga Ishkontana langsung dimakamkan di bawah reruntuhan rumah mereka pada Minggu 16 Mei 2021 pagi.
Baca Juga: Askab PSSI Kabupaten Bandung Dukung Rencana Pembenahan Regulasi SJH, Ini Penjelasan Kang Gun Gun
Sementara itu, ayah Suzy, Riad Ishkontana mengungkapkan kisahnya ketika terjepit di bawah sebongkah beton dan tertimbun selama lima jam di bawah reruntuhan.