Perdana Menteri Israel Menolak Damai Sebelum Hamas Hancur

- 17 Mei 2021, 03:36 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu.
PM Israel Benjamin Netanyahu. //Instagram.com/@b.netanyahu/

JURNAL SOREANG - Pembantaian massal yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di jalur Gaza telah memasuki hari ketujuh.Pada Minggu 16 Mei 2021, serangan pasukan Israel telah menewaskan 42 rakyat Palestina dan melukai puluhan warga, termasuk anak-anak.

Aksi pembantaian yang dilakukan Israel ini menjadi yang terburuk sejak terakhir kali terjadi tahun 2014 silam di Gaza.

Dilansir Jurnal Soreang dari Al Jazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan penghentian pengeboman di Gaza tidak akan pernah terjadi.Israel akan terus melakukan serangkaian serangan di Gaza meskipun ada langkah-langkah diplomatik yang bisa membawa perdamaian.

Baca Juga: Serangan Israel Telah Menewaskan lebih dari 3.000 Anak Palestina dalam 20 Tahun Terakhir

"Kampanye kami (dalam) melawan organisasi-organisasi teroris (akan terus) berlanjut dengan kekuatan penuh," kata Netanyahu dalam sebuah siaran televisi Israel.

"Kami bertindak sekarang, selama yang diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketenangan bagi Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu," sambungnya.

Sebelumnya, pihak militer Israel mengatakan telah menghancurkan rumah pemimpin tertinggi Hamas, Yahiyeh Sinwar, dalam serangan terpisah di kota selatan Khan Younis, Gaza.

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga AS Melakukan Aksi Unjuk Rasa Mengecam Tindakan Zinos Israel Terhadap Rakyat Palestina

Pihak militer Israel terus meningkatkan serangan udara mereka untuk menimbulkan kerusakan sebesar mungkin.Serangan-serangan tersebut dianggap mampu melemahkan kekuatan Hamas yang bersembunyi di Gaza.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Al-Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x