Update Terbaru: 900 Rakyat Palestina jadi korban Agresi Bom Israel, Sistem Kesehatan di Gaza Terancam Hancur

- 15 Mei 2021, 02:45 WIB
Warga palestina berjalan di tengah puing-puing dekat menara al-Sharouk, yang menampung stasiun televisi Al-Aqsa di jalur Gaza, setelah dihancurkan oleh serangan udara israel.
Warga palestina berjalan di tengah puing-puing dekat menara al-Sharouk, yang menampung stasiun televisi Al-Aqsa di jalur Gaza, setelah dihancurkan oleh serangan udara israel. /Mohammed Abed/AFP/

JURNAL SOREANG - Hingga Jumat malam 14 Mei 2021, militer Israel masih melancarkan agresi pemboman terhadap pemukiman rakyat Palestina di Gaza.

Israel membombardir setiap bangunan di Gaza dengan serangan udara disertai peluru artileri. Selain itu, ratusan pasukan dan tank yang terus bergerak di darat menekan rakyat Palestina.

Dilansir Jurnal Soreang dari Al Jazeera pada Sabtu, 15 Mei 2021, sedikitnya 122 rakyat Palestina termasuk 31 anak tewas dan lebih dari 900 korban akibat dari serangan bertubi-tubi Militer Israel sejak Senin kemarin.

Baca Juga: Kekerasan Israel Renggut Ratusan Warga Palestina, Ini Langkah Tegas Menlu RI

Pejabat kementerian kesehatan Gaza, Dr Midhat Abbas memberi ahu bahwa jika serangan terhadap warga sipil yang dilakukan Israel terus berlanjut, sistem kesehatan pasti akan hancur.

"Kami telah hidup di bawah pengepungan selama 15 tahun dan (dengan) coronavirus selama 1,5 tahun. Hari ini adalah hari kelima agresi ini menargetkan populasi yang sangat padat," tutur Abbas.

"Jika angka-angka itu (korban luka akibat serangan Israel) terus seperti ini (bertambah), dalam beberapa hari mendatang, maka akan ada keruntuhan dan tidak akan ada tempat di kementerian kesehatan Palestina," tambahnya.

Sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza hampir kehabisan ruangan dan peralatan untuk merawat rakyat Palestina yang menjadi korban kebrutalan Israel.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Bersikeras Tidak Akan Mengehentikan Kekerasan Terhadap Warga Palestina Di Gaza

Lebih lanjut Abbas menuturkan, setiap harinya ada ratusan korban luka yang masuk rumah sakit. Tak sedikit korban yang mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan intensif.

Abbas mengkhawatirkan, jika jumlah korban terus bertambah, pihak rumah sakit tidak akan mampu menampung pasien.

"Kami memiliki 2.200 tempat tidur di seluruh jalur Gaza. Jika kita memiliki ratusan (orang) sehari-hari, pasti dalam waktu seminggu atau kurang rumah sakit akan penuh dengan pasien dan kita tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dengan orang lain," tutur Abbas.

Baca Juga: Bentuk Simpati, Anies Baswedan Laksanakan Shalat Id gunakan Sorban berbendera Palestina

Di tengah peningkatan jumlah korban rakyat Palestina, pasukan Israel terus membabi buta menyerang setiap bangunan di Gaza, hingga fasilitas-fasilitas kesehatan setempat.

"Mereka masih menyerang fasilitas kesehatan. Kemarin mereka menyerang sebuah klinik kesehatan utama dan beberapa rumah sakit di Beit Hanoun." ujar Abbas.

Hingga hari ini, Israel masih terus membombardir pemukiman rakyat Palestina. Ratusan warga berlindung di berbagai sekolah yang dikelola PBB di jalur utara Gaza untuk menghindari serangan artileri.***

Editor: Sam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x