Rumah Sakit di Gaza Diserang Bom, Aktivis Malala Yousafzai Buka Suara

18 Oktober 2023, 13:50 WIB
Penangkapan layar dari post Malala Yousafzai pada akun Twitter pribadinya/twitter/Malala /

JURNAL SOREANG – Aktivis pendidikan untuk wanita dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai, buka suara pada akun Twitter (atau X) pribadinya pada Rabu, 18 Oktober 2023, pasca kabar mengenai pengeboman yang terjadi di Rumah Sakit Al Ahli di Gaza, Palestina.

Wanita kelahiran Pakistan itu mengunggah sebuah video singkat di mana dia mengutarakan isi pikirannya mengenai konflik yang terjadi di antara Palestina dan Israel. 

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dilansir dari Marca, serangan yang dilakukan pasukan Israel secara tragis mengakibatkan sekiranya 500 nyawa tak bersalah melayang.

Baca Juga: Inilah Alasan Onic Esports Putuskan Mundur dari Turnamen MPL Invitational 2023

“Saya merasa takut melihat pemboman di Rumah Sakit Al Ahli di Gaza,” kata Malala dalam memulai caption untuk unggahan videonya. “Saya dengan tegas menentang perbuatan tersebut.”

Malala Yousafzai juga berucap bahwa dia mendesak pemerintah Israel untuk mengizinkan berbagai bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza. Selain itu, dia juga meminta untuk mengulangi seruan gencatan senjata.

Kemudian, pada caption-nya dia juga menambahkan bahwa dia mengerahkan bantuan uang sejumlah 300.000 dolar kepada tiga badan amal sebagai bentuk bantuan untuk rakyat Palestina yang menjadi korban dari serangan tersebut. Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah menerima lebih dari 68.000 likes.

Rumah Sakit Al Ahli Digunakan sebagai Tempat Perlindungan

Akibat konflik yang sedang berlangsung di Palestina, Rumah Sakit Al Ahli telah berperan untuk menyediakan perlindungan bagi ratusan warga Palestina yang sedang sakit, terluka karena perang, atau memberikan tempat bagi mereka yang kehilangan tempat tinggalnya.

Disebutkan bahwa para pihak berwenang setempat menyebut pengeboman rumah sakit itu sebagai bentuk dari ‘kejahatan perang’ atau war crime karena hal tersebut terjadi di tengah situasi genting di Jalur Gaza. Diperkirakan bahwa hingga 500 orang kemungkinan tewas dalam ledakan di rumah sakit tersebut.

Perkiraan tersebut masih belum melibatkan perhitungan dari kumpulan orang yang mungkin masih banyak terkubur di bawah reruntuhan. 

Baca Juga: Inilah 6 Turnamen Mobile Legends Paling Bergengsi di Indonesia, Player MLBB Wajib Tahu!

Tragedi menyedihkan ini terjadi sementara banyak upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan pasokan penting guna menunjang kehidupan penduduk Gaza yang kondisinya masih terkepung, juga untuk organisasi kemanusiaan dan rumah sakit yang berada di situ.

Israel Mengelak Tuduhan Pengeboman

Dengan kondisi ratusan ribu orang berjuang untuk mendapatkan akses terhadap kebutuhan mendasar layaknya makanan dan air, wilayah Gaza tersebut telah terkepung sepenuhnya. 

Akan tetapi, pihak militer Israel sendiri mengaitkan pengeboman rumah sakit tersebut dengan kelompok militan Palestina yang lebih kecil, yakni Hamas.

Dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga Palestina telah mengungsi di berbagai lokasi, termasuk Rumah Sakit Al Ahli. 

Baca Juga: 5 Manfaat ChatGPT yang Bantu Pekerjaan Kamu Jadi Lebih Mudah, Lebih Hemat Waktu

Hal ini dilakukan dalam upaya menghindari pengeboman yang mengikuti instruksi Israel agar penduduk Kota Gaza dan sekitarnya agar meninggalkan rumah mereka. 

Terkait bom yang dijatuhkan di area rumah sakit, pihak militer Israel memberi pernyataan bahwa militan Jihad Islam merupakan kumpulan yang telah meluncurkan rentetan rudal tersebut. ***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: marca.com

Tags

Terkini

Terpopuler