PBB Akan Bantu 10 Juta Dolar AS dan Indonesia Siap Memberikan Bantuan Untuk Bencana Libya

16 September 2023, 12:56 WIB
PBB Akan Bantu 10 Juta Dolar AS dan Indonesia Siap Memberikan Bantuan Untuk Bencana Libya/foto/Antara /

JURNAL SOREANG - Bencana banjir terbesar yang melanda Libya bagian timur menyisakan duka yang mendalam, terutama bagi pemerhati kemanusiaan diorganisasi dunia, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

PBB telah mengumumkan akan segera mengucurkan dana darurat sebesar 10 juta dolar AS atau seratus lima puluh tiga miliar rupiah (Rp.153 miliar) untuk korban banjir Libya.

"Saya segera mengucuran 10 juta dolar dolar AS (Rp.153 miliar) dari dana darurat PBB, CERF, dan pengajuan dana tambahan sedang diupayakan," demikian kata Martin Griffiths melalui pernyataan dalam mimik yang mengisyaratkan bahwa betapa bencana itu membuat syok dan memilukan.

 Baca Juga: KPK Bergerak! Sertifikasi Tanah Pemda: Langkah Cegah Korupsi dan Lindungi Aset Daerah

"Memberikan pasokan penyelamat nyawa bagi masyarakat, mencegah krisis kesehatan sekunder serta mengembalikan keadaan normal, segera harus menyingkirkan kekhawatiran lainnya pada masa sulit yang dihadapi Libya," ucap Griffitihs.

Griffitsh sangat menghargai negara tetangga Libya dan juga negara lainnya yang sudah mengambil bagian dalam memberikan bantuan, menyalurkan pasokan dengan cepat dan mendatangkan tim SAR dan juga tim Medis.

Menurut pejabat setempat, banjir terbesar yang melanda Libya bagian timur itu telah menewaskan enam ribuan orang serta ribuan jiwa lainnya masih dinyatakan hilang. 

Baca Juga: Tanggapan Tito Karnavian Terkait Imbau ASN Menjaga Netralitas dalam Pemilu 2024

Banjir besar yang menyisir beberapa daerah di Timur Libya ini diakibatkan curah hujan yang lebat yang melanda beberapa wilayah, seperti kota Derna, Soussa, Benghazi, Al-Bayda, dan Al-Bayda. 

Sementara itu, Kementerian luar Negeri RI menyampaikan pada Kamis 14 September tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tercatat ikut menjadi korban dalam musibah tersebut, baik itu di Libya ataupun musibah gempa bumi di Maroko.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menyatakan bahwa WNI yang berada di Libya kebanyakan tinggal daerah Libya barat dan jauh dari lokasi terjadinya bencana alam di Libya Timur.

Baca Juga: Gaya Fashion! Tren Rambut dengan Pita Akan Memikat Dunia Mode Tahun 2024

"Tercatat yang di Benghazi ada 10 orang WNI dan kami sudah kontak kondisinya aman," demikian kata Judha pada Kamis 14 September di Jakarta.

Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tripoli terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan bahwa tidak ada WNI yang turut menjadi korban pada musibah banjir di Libya Timur.

Meski demikian Judha mengatakan, berdasarkan pada kasus-kasus sebelumnya, akan ada kemungkinan masih ada WNI yang tidak melaporkan akan keberadaan mereka di luar negeri kepada pihak KBRI.

Baca Juga: Sebelum Nonton, Cek Dulu Prediksi Starting Line up Persib vs Persikabo BRI Liga 1,Banyak Pemain Andalan Absen?

"Jadi bagi keluarga yang hilang kontak dengan keluarganya yang diperkirakan berada di Libya segera hubungi hotline KBRI +218944815604," demikian kata Judha.

Indonesia siap memberikan bantuan untuk korban bencana baik di Libya maupun Maroko, jika kedua negara itu memerlukan bantuan.

"Kalau ada permintaan pasti akan kita berikan, Indonesia punya tradisi selalu termasuk negara pertama yang membantu saudara-saudara, sahabat, kita," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal pada Kamis 14 September di Jakarta.

Baca Juga: Cara Membeli Tiket Piala Dunia U-17 2023 Beserta Daftar Harganya! Bisa Dipesan Mulai Hari Ini

Sementara itu pemerintah Libya telah secara resmi melakukan komunikasi dengan dengan KBRI di Tripoli mengenai bantuan yang akan diberikan kepada Libya terkait bencana alam yang menimpa negara itu.

Pemerintah Indonesia mencatat, ada 282 WNI yang tinggal di Libya, dan 500 WNI yang bermukim di Maroko.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler