JURNAL SOREANG - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), Daryono mengungkapkan ada lima penyebab gempa bumi di Turki menelan banyak korban meninggal dunia hingga ribuan orang.
"Penyebab pertama karena kekuatan gempa dengan besar, yakni 7,8 Magnitudo. Kemudian, penyebab kedua, gempa kerak dangkal," tulis Daryono melalui akun Instagram pribadinya @DaryonoBMKG, Selasa, 7 Februari 2023.
"Penyebab ketiga karena terjadi tiga gempa besar, yakni kekuatan 7,8 Magnitudo, 6,7 Magnitudo, dan 7,5 Magnitudo. Penyebab keempat, waktu gempa terjadi pagi hari, yakni pukul 04.00 waktu setempat saat banyak warga sedang di rumah dan masih tidur," tambahnya.
Baca Juga: Selain Cokelat, Ini 4 Makanan yang Bisa Kamu Berikan Kepada Pasangan di Hari Valentine
"Penyebab kelima, pusat gempa dikelilingi empat kota besar, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarcik, dan Nurdagi," jelas Daryono.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan jumlah korban meninggal dunia di negaranya akibat gempa bumi mencapai 3.549 orang.
Sedangkan, di Suriah berjumlah 1.600 orang. Dengan begitu, jumlah keseluruhan yang meninggal dunia di kedua negara mencapai 5.151 orang.
Recep Tayyip Erdogan menambahkan sebanyak 10 provinsi di negaranya terkena dampak gempa bumi berkekuatan 7,8 Magnitudo tersebut.
Menurutnya, dibutuhkan waktu sedikitnya tiga bulan untuk membangun kembali negaranya yang porak poranda akibat gempa bumi terbesar dalam 84 tahun tersebut.
Pemerintah Turki, lanjut Recep Tayyip Erdogan, akan membangun penampungan sementara untuk para korban gempa bumi yang selamat.
Baca Juga: Mau Rumah Selalu Didatangi Rezeki? Baca Amalan dari Mbah Moen Ini saat Hendak Duduk dan Beranjak
Gempa dengan kekuatan 7,8 Magnitudo tersebut adalah gempa terdahsyat di Turki dalam 84 tahun terakhir atau sejak 1939.
Kemudian, terjadi dua dempa bumi susulan dengan kekuatan 6,7 Magnitudo dan 7,5 Magnitudo yang berlokasi 67 km timur laut Kahramanmaras, Turki.***