JURNAL SOREANG - Pada 10 Juli 2022, operasional haji memasuki fase mabit atau menginap dan bertempat di Mina.
Para Jemaah haji yang berasal dari berbagai negara termasuk Indonesia, akan berada di Mina sampai dengan 12 Dzulhijjah guna laksanakan nafar awal dan pada 13 Dzulhijjah untuk melakukan nafar tsani.
Pada Jemaah haji juha akan melakukan lontar jumrah, ula, wustha, dan aqabah selama mereka berada di Mina seperti dikutip JurnalSoreang.Pikiran-rakyat.com dari laman resmi kemenag.go.id yang dinggah pada 10 Juli 2022.
"Mina termasuk fase padat dalam proses penyelenggaraan ibadah haji. Saya minta seluruh petugas untuk siaga di pos masing-masing demi melayani jemaah," jelas Hilman Latief selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, pada 9 Juli 2022 kemarin.
"Fase ini akan berlangsung hingga 13 Zulhijah. Sehingga petugas harus tetap konsentrasi dan siaga membantu jemaah," lanjut Hilman latief.
Kesiagaan petugas ini sangat penting bagi para Jemaah haji, karena sering kali mereka merasa kelelahan saat lakukan perjalanan menuju jamarat.
Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Jelang Pelaksanaan Armuzna, Amirul Hajj Bawa Misi untuk Para Jemaah! Apa Saja?
Adapun Jemaah yang membutuhkan bimbingan dan arahan, saat melakukan proses lontar jumrah.
"Jadi kesiagaan mengawal yang sakit dan kelelahan di jalan perlu diperkuat," ujar Hilman Latief.
"Kursi roda juga harus disiagakan di pertengahan jalur jalan kaki, jalur ke arah jamarat, khususnya sebelum dan sesudah terowongan," sambungnya.
Sementara itu, Hilman juga menambahkan bahwa proses penempatan para petugas di pos-pos strategis akan dilakukan dengan cara terpola dengan rasio yang proporsional.
Hal tersebut akan membuat posisi dari para petigas menjadi merata.
Semoga informasi ini bisa membantu!***