JURNAL SOREANG - Nizar Ali selaku Ketua Tim Pengawas Internal Pelaksanaan Haji, memberi Apresiasi atas kinerja dari Tim Kesehatan haji 2022.
Apresiasi yang diberikan Nizar Ali tersebut, kare a kinerja dari tim di bawah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang sangat baik dan juga memuaskan.
Seperti dikutip JurnalSoreang.Pikiran-rakyat.com dari laman resmi kemenag.go.id yang diunggah pad 2 Juli 2022, berikut adalah penuturan dari Nizar Ali:
"Pertama kami menyampaikan terima kasih, Apresiasi seluruh layanan kesehatan ter-cover dengan sangat baik. Para jemaah selaku pasien merasakan keramahan dan layanan terbaik di Klinik Kesehatan Haji,” tutur Nizar setelah melihat layanan kesehatan di KKHI Mekkah, pada 1 Juli 2022 kemarin.
Selain itu, Nizar juga mengapresiasi uji coba dari rompi untuk menurunkan suhu panas, dan diuji coba tahun ini kepada para Jemaah haji.
"Mungkin selama sembilan tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini sebuah inovasi yang perlu direspons, dipikirkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung bersentuhan di lapangan,” ucap Nizar.
Inovasi Rompi Penurun Panas itu sangat cocok di kenakan, mengingat suhu rata-rata di Arab Saudi bisa lebib dari 40 derajat.
Rompi Penurun Panas sendiri, memiliki bahan carboon cool dan bisa menimbulkan sensasi rasa dingin saat digunakan.
Seperti penjelasan Nizar Ali, terkait Rompi Penurun Panas.
"Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile,” jelas Nizar Ali, saat mencoba rompi penurun panas di KKHI.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2022 ini, banyak para Jemaah yang risti atau risiko tinggi atau rentan sakit.
Rompi Penurun Panas tersebut tentu sangat berguna, terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Selain untuk petugas seksus, rompi ini juga sangat cocok digunakan jemaah dengan risiko tinggi (risti) saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna.
"Ini juga bisa ekspan ke jemaah saat lempar jumrah karena jalannya begitu jauh di bawah terik matahari, jadi tidak perlu lagi gunakan payung apalagi bobotnya hanya 2 kg,” pungkasnya.
Semoga bermanfaat!***