NAIK HAJI 2022: Tim Kesehatan Haji Siap Hadapi Puncak Armuzna, Simak Lengkapnya

1 Juli 2022, 10:31 WIB
Tim Kesehatan Haji Siap Hadapi Puncak Armuzna/sehatnegeriku.kemkes.go.id /

JURNAL SOREANG - Bulan Dzulhijjah disebut juga bulan istimewa sebab umat Islam di seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Untuk melaksanakan ibadah haji, seseorang memerlukan sejumlah persiapan untuk menyiapkan finansial, fisik, dan juga kesehatan.

Menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), tim kesehatan haji sudah siap hadapi puncak Armuzna.

Baca Juga: Kembali Bertemu Viktor Axelsen di Badminton Malaysia Open 2022, Anthony Ginting Akan Berusaha Tampil Maksimal!

Menurut Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji, Budi Sylvana, "Seluruh tenaga kita fokuskan di Armuzna, yang dari Madinah juga sudah ada di Makkah", ungkap Budi Sylvana.

Untuk Armuzna, sebanyak 782 orang tenaga kesehatan akan diturunkan.

Selain itu, terdiri dari 48 dokter spesialis, 67 dokter umum, serta ratusan perawat.

Baca Juga: TRANSFER LIGA EROPA, Luka Jovic Resmi Dipinjam Fiorentina dari Real Madrid Hanya Hasilkan 3 Gol dari 51 Laga

Dokter spesialis yang diterjunkan di antaranya spesialis jantung, spesialis paru, spesialis penyakit dalam, anastesi, bedah ortopedi, kulit dan kelamin, mata, dan spesialis jiwa.

“Tenaga dokter dan perawat Insya Allah sudah siap. Obat-obatan juga mencukupi untuk puncak Armuzna,” ujarnya.

Saat puncak haji, KKHI juga akan mulai mencoba rompi penurun panas atau Carbon Cool.

Baca Juga: Keren! Grup Kpop Aespa Memukau Penonton Saat Tampilkan Single Terbaru di Acara Jimmy Kimmel Live

Rompi ini didesain khusus untuk jemaah yang mengalami heat stroke, akibat udara yang cukup panas.

Menjelang puncak haji, KKHI juga melakukan screaning khusus bagi jemaah dengan risiko tinggi, dan mendata di kloter dan sektor. 

Akan tetapi, jika risiko tinggi dengan komorbid, jemaah akan dijemput untuk dilakukan medical check up di KKHI.

Baca Juga: Timnas Indonesia Luncurkan Jersey Baru Bertema 'Bring Back Glory' Terinspirasi Medali Emas SEA Games 1987?

Jika medical check up menunjukkan jemaah tidak memungkinkan ikut Armuzna, maka KKHI akan mengusulkan agar yang bersangkutan ikut program safari wukuf.

“Jemaah yang tidak memenuhi syarat nanti disafariwukufkan, naik bus wukuf di Arafah 1-2 jam dan dikembalikan di KKHI untuk dirawat kembali. Prinsipnya keselamatan jemaah prioritas dengan tidak mengesampingkan rukun hajinya,” kata dia. 

Data di KKHI, jemaah yang dirawat mayoritas menderita kardiovaskular atau terdapat gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Baca Juga: NAIK Haji 2022: Catat! Ini Skema Pelindungan, dan Rute yang Akan Dilalui Jemaah Lengkap dengan Jarak Tempuh

“Penyakit paling banyak diderita jemaah adalah kardiovaskular. Awalnya diprediksi penyakit paru, ternyata kardiovaskular, yakni jantung. Angkanya cukup banyak bahkan dari 14 yang meninggal 13 terkait kardiovaskular,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia M Imran mengatakan hingga saat ini KKHI telah merawat 731 kasus rawat jalan dan 200 rawat inab. 

“Sekarang ini 67 orang yang rawat inap. Paling banyak penyakit jantung karena memiliki riwayat jantung sebelumnya juga banyak yang diabetes dan hipertensi,” ujarnya.***

Editor: Raden Salma Widyadhana

Sumber: haji.kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler