JURNAL SOREANG – Bagi kalian yang ingin kerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara Malaysia, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu suka dukanya.
Menjadi TKI di Malaysia atau di Negara manapun tidak lah semudah dan seindah yang dibayangkan.
Banyak suka serta duka yang harus dipikirkan terlebih dahulu bagi kalian yang ingin menjadi TKI di Malaysia ataupun di Negara lain.
Baca Juga: Terdapat 5 Perbedaan Antara Indonesia dengan Brunei Darussalam, Nomor 2 Patut Ditiru Kita
Berikut beberapa suka duka menjadi TKI di Malaysia yang diungkapkan oleh seorang TKI di Malaysia.
Suka
- Tinggal di Luar Negeri
Hal ini menjadi suatu kebahagiaan bagi setiap TKI yang bekerja di luar negeri salah-satunya di Malaysia.
Sebab umumnya semua orang ingin merasakan bisa berkunjung ke luar negeri.
Oleh karena itu seorang TKI biasanya akan merasa bahagia karena dirinya bukan hanya menginjakkan kaki, tapi juga mencari rezeki di luar negeri.
Seperti yang diungkapkan oleh Amalia Zaida salah-satu TKI di Malaysia.
"Mesara suka bekerja di luar negeri dan banyak mendapat pengalaman baru," ujarnya.
Baca Juga: Termasuk di Brunei Darussalam yang Negaranya Muslim Ternyata Ada Imlek dan Ada Dodol
- Gaji Lebih Besar dan Banyak Fasilitas
Gaji menjadi TKI diluar negeri biasanya mendapat gaji yang lumayan besar jika dibandingkan di Indonesia.
Selain gaji besar, menjadi TKI di luar negeri pun biasanya diberikan fasilitas tempat tinggal dan transport ke tempat kerja.
Hal tersebut diungkapkan Amalia Zaida yang merupakan seorang TKI di Malaysia.
Baca Juga: Rohana Anak TKI yang Terlantar di Malaysia Puluhan Tahun, Sulit Miliki Status Kewarganegaraan
Ia mengungkapkan bahwa dirinya mendapat gaji lebih besar jika dibandingan gaji sewaktu kerja di Indonesia.
Selain itu ia pun diberikan tempat tinggal, sehingga tidak perlu memikirkan sewa tempat tinggal selama kerja.
- Suasana Mirip Indonesia
Malaysia merupakan tetangga Indonesia, yang tentunya suasana disana mirip dengan Indonesia.
Baca Juga: Warga Indonesia juga Perlu Tahu, Ini Makna Dodol Saat Imlek sebagai Tradisi di Brunei
Hal itu lah yang menjadi salah-satu kelebihan kerja menjadi TKI di Malaysia.
- Bisa Bahasa Baru
Walaupun Bahasa Malaysia mirip dengan Bahasa Indonesia. Tapi tetap saja terdapat beberapa perbedaan.
Seorang TKI pun pasti akan bisa berbahasa Malaysia jika sudah lama tinggal disana.
Selain itu, faktor Bahasa pun tidak akan menjadi kendala berarti untuk TKI di Malaysia.
Baca Juga: Brunei Darussalam, Negeri Islami yang Rayakan Imlek
Sebab orang Malaysia pun banyak yang mengerti Bahasa Indonesia.
- Selalu ada Trip ke Luar Negeri
Biasanya perusahaan di Malaysia selalu mengadakan Trip setiap tahunnya ke luar negeri seperti Thailand atau Singapura.
Hal itu tentu menjadi pengalaman baru bagi para TKI yang bekerja di Malaysia.
Baca Juga: Warga Indonesia juga Perlu Tahu, Ini Makna Dodol Saat Imlek sebagai Tradisi di Brunei
Walaupun memang jarak dari Malaysia ke Thailand tak begitu jauh dan bisa ditempuh oleh Bus.
Harga transport plus hotel dari Malaysia ke Thailand sangat murah.
Begitu juga ke Singapura yang jaraknya sangat dekat dengan Malaysia, otomatis harganya lebih murah.
"Trip ke Thailand dari Malaysia harganya sekitar 210 ringgit atau Rp700 ribu termasuk hotel, jika ke Singapur hanya 130 ringgit atau Rp450 ribu," ujar Amalia Zaida.
Baca Juga: Rohana Anak TKI yang Terlantar di Malaysia Puluhan Tahun, Sulit Miliki Status Kewarganegaraan
Duka
- Jauh dari Keluarga
Jauh dari keluarga merupakan kendala yang selalu dialami oleh setiap TKI di luar negeri.
Hal ini sering dirasakan oleh seseorang yang baru kerja menjadi TKI di luar negeri.
"Saya sampai nangis ketika pertama kali menjadi TKI di Malaysia karena merasa jauh dari Keluarga," ujar Amalia Zaida.
Baca Juga: Warga Indonesia juga Perlu Tahu, Ini Makna Dodol Saat Imlek sebagai Tradisi di Brunei
- Rindu Kampung Halaman
Rindu kampung halaman tentu terkadang dirasakan oleh setiap TKI yang bekerja di luar negeri.
Apalagi ketika di luar negeri mendapat kekecewaan atau hal tidak mengenakan.
- Jam Kerja Lama, 12 Jam per Hari
Jam kerja di luar negeri umumnya lebih lama, begitu juga dengan Malaysia yang menerapkan 12 jam kerja per hari.
Hal ini menjadi kendala bagi seseorang yang baru menjadi TKI. Sebab umumnya jam kerja di Indonesia kurang dari 12 jam per hari.
- Merawat Sendiri Jika Sakit
Tentu seorang TKI harus bisa merawat dirinya ketika sedang sakit.
Tidak akan ada yang memperhatikan sebab jauh dari keluarga dan saudara.
Hal inilah yang perlu dipertimbangkan ketika seseorang hendak menjadi seorang TKI.
- Susah Pulang Jika ada Kabar Duka di Kampung Halaman
Saat kerja menjadi TKI di luar negeri tentu tidak akan bisa pulang secara mendadak.
Tentu harus mengurus segala perizinan jika keluar dari negeri tempat TKI kerja.
Mulai dari pemesanan tiket pesawat hingga perizinan cuti ke pihak perusahaan yang harus diurus jauh-jauh hari.***