Raja Besar di Eropa Ini Ternyata Mengidap Gangguan Mental, Kok Bisa Ya Jadi Raja?

17 Januari 2022, 08:38 WIB
Foto: Raja George III yang menderita penyakit mental dan mempunyai urin berwarna ungu/YouTube RITA NURMALIZA URINE RAJA GEORGE III BERWARNA UNGU SAMPAI TERKENA GANGGUAN MENTAL! /

JURNAL SOREANG – Sebagai negara monarki tertua di dunia Inggris tentu saja sudah pernah dipimpin oleh raja atau Ratu dengan beraneka ragam kepribadian.

Di zaman dulu keluarga Kerajaan Inggris ini punya ketakutan yang luar biasa kalau misalnya garis keturunan mereka itu akan tercampur dengan rakyat biasa.

Sehingga banyak anggota kerajaan yang sengaja dinikahkan dengan pernikahan sedarah untuk mempertahankan keturunan mereka.

Hasil dari pernikahan sedarah ini menyebabkan banyak dari keturunan kerajaan yang mengalami kelainan genetik.

Baca Juga: Tidak Hanya Wangsa Habsburg, Keluarga Kerajaan Eropa Ini Juga Alami Kelainan Genetik Akibat Nikah Sedarah

Salah satu orang yang mengalami kelainan genetik tersebut adalah Raja George III.

George III lahir pada 4 Jun 1738 dan meninggal pada 29 Januari 1886. Semasa hidupnya Raja George III memimpin Inggris yang banyak melalui pertempuran di negeri koloninya.

Contohnya pada tahun 1775 hingga 1783, Raja George dan tentaranya harus menghadapi Revolusi Amerika.

Mirisnya Inggris mengalami kekalahan dalam perang Revolusi Amerika. Hal itu mengakibatkan psikis Raja George III ini menjadi terganggu.

Ia terkena gangguan mental yang diyakini menderita porfiria.

Baca Juga: Waduh! Meski Tabu, Nikah Sedarah atau Incest Justru Langgeng Dilakukan di Era Romawi

Porifiria merupakan penyakit yang membuat urin pasien berwarna ungu kebiruan dan menyebabkan serangan kegilaan.

Saking stresnya Raja George III sering kabur dari tugas negara dan mengasingkan diri ke istana.

Semenjak itu dia jadi sering mengoceh dan berkhayal yang tidak-tidak. Dirinya juga terkena bipolar sehingga menyebabkan emosi dari Raja George ketiga ini menjadi tidak stabil

Penyakit ini menyebabkan dia harus diikat dengan menggunakan baju pengekang.

Baca Juga: Nikah Sedarah Ternyata Merusak Anggota Kerajaan Eropa, Ini Langkahnya untuk Perbaiki Dampak Incest

Sebagai raja yang seakan-akan tidak berkuasa akhirnya George ketiga menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan.

Sebelum meninggal pun dia ini sempat kehilangan penglihatan dan juga pendengarannya.

Raja George ketiga menderita ketidakstabilan mental sejak tahun 1765 hingga kematiannya di tahun 1820.

Selama penderitaannya ini urine George berwarna ungu kebiruan dan dia suka berlari di sekitar kastil seperti sedang kehilangan semua akal sehatnya.

Baca Juga: Biadab! Sekte Sesat Children of God Bolehkan Lakukan Hubungan Sedarah, Ini Fakta Lengkapnya

Jelas kondisi ini sangat meresahkan Keluarga Kerajaan istana dan juga lembaga politik.

Para sejarawan belum tahu persis apa penyebabnya tapi banyak yang berpikir bahwa Hal tersebut dikarenakan kelainan genetik

Raja George menjadi raja setelah pendahulunya meninggal di toilet.Sejak ayahnya meninggal dengan tidak terduga pada 1752 George mewarisi Tahta langsung dari kakeknya yaitu George kedua.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Rita Nurmaliza

Tags

Terkini

Terpopuler