Kisah Unik, Sultan Ini Bergabung Jadi Pencuri di Istananya Sendiri, Ikut Korupsi atau Garong Uang Rakyat?

24 Desember 2021, 06:51 WIB
Kisah Unik, Sultan Ini Bergabung Jadi Pencuri di Istananya Sendiri, Ikut Korupsi atau Garong Uang Rakyat? /

JURNAL SOREANG – Maraknya kasus garong duit rakyat yang dilakukan petinggi negeri masa kini, bisa jadi ada pada jaman raja-raja atau para penguasa jaman dulu.

Para petinggi negeri yang menjadi garong duit rakyat selalu menjadi berita aktual selama ini.

Banyak berita tentang penguasa atau petinggi negeri yang menjadi garong duit rakyat menghiasi media massa pada saat ini.

Namun, kisah pencurian yang dilakukan sang raja atau penguasa yang akan dibahas di sini beda banget dengan berita garong duit rakyat yang diberitakan media massa kini.

Baca Juga: PP Lelang Benda Sitaan Kasus Korupsi, KPK Tanggapi Langkah Jokowi

Dikutip Jurnal Soreang dari buku Tales of the Mystic East, Kamis, 23 Desember 2021, ada seorang penguasa bernama Sultan Mahmud. Entah Sultan Mahmud dari kerajaan mana.

Apakah Sultan Mahmud yang memerintah Kerajaan Malaka pada tahun 1500-an? Sayang sekali di buku tersebut tidak dijelaskan.

Yang pasti kisah Sultan Mahmud ini unik sekali. Ia seringkali pergi menyamar pada malam hari untuk mengetahui keadaan rakyatnya.

Pada suatu malam, sang sultan berjumpa dengan lima orang yang berwajah sangar.

Baca Juga: Tak Ada di Indonesia, Inilah 10 Hotel Termahal Level Sultan, Harga Per Malamnya Bikin Geleng-Geleng Kepala

“Siapakah kalian?” kata sang sultan bertanya.

“Terus terang, kawan, kami adalah segerombolan pencuri,” kata salah seorang kepada sang sultan.

“Wah, bagus,” kata sang sultan, “karena aku juga seorang pencuri.”

Para pencuri senang mendengar hal ini. Pencuri yang paling berterus terang berkata, “Selamat berjumpa, saudara. Bergabunglah dengan gerombolan kami. Kami sedang merencanakan pencurian malam ini juga, dan ketika engkau lewat, kami baru akan memilih pemimpin. Namun sebelum itu, masing-masing di antara kita harus menceritakan keahlian khususnya. Sekarang, saudara-saudara,” katanya kepada kelompoknya, “katakan apa keahlian terbaik kalian.”

Baca Juga: Wow! Kisah Unik Sultan Mahmud, Bebaskan 5 Pencuri dengan Hanya Goyangkan Janggutnya

“Aku ahli dalam memasang tangga tali, sekali coba langsung jadi,” kata pencuri pertama. “Setelah aku memasangnya, ratusan temanku dapat menggunakannya.”

“Keahlian khususku adalah membongkar dinding secara cepat dan tanpa bersuara,” kata pencuri yang kedua.

“Tetapi keahlianku adalah sangat langka dan berguna!” kata yang ketiga. “Di mana pun ada harta yang disembunyikan, aku dapat mengendusnya dan dapat membawa kalian ke sana.”

“Aku dapat memahami bahasa binatang,” kata pencuri yang keempat, “dan ini seringkali lebih menguntungkan daripada yang dapat kalian bayangkan.”

Baca Juga: Dari Seorang Budak Hingga Menjadi Permasuri, Inilah Kisah Hurrem Sultan

Kemudian pencuri yang kelima dan terakhir berkata, “Keahlian istimewaku adalah bahwa aku selalu dapat mengenali orang yang pernah kutemui, meskipun hari sedang gelap gulita.”

Ketika para pencuri itu bicara, sang sultan berpikir-pikir apa yang sebaiknya ia katakan. “Keahlianku mungkin belum pernah kalian dengar,” katanya ketika mereka kemudian berpaling kepadanya. “Dengan sedikit goyangan jenggotku, aku bisa membebaskan pencuri yang paling jahat sekali pun dari tiang gantungan.”

Karena terkesima oleh kemampuan yang unik ini, semua pencuri itu memutuskan untuk memilihnya sebagai pemimpin.

Setelah merapatkan kepala mereka dan berembug, mereka memutuskan untuk mencuri di istana sultan yang letaknya tidak jauh dari sana.

Baca Juga: Kontrak Faiq Bolkiah dengan Klub Portugal Maritimo Dibatalkan , Keponakan Sultan Brunei jadi Pengangguran

Sang sultan terpaksa mengikuti mereka. Ketika mereka sedang berjalan ke arah istana, seekor anjing mulai menyalak. “Katakan kepada kami, saudara, apa kata anjing itu?” kata para pencuri itu kepada temannya.

“Ini benar-benar sangat aneh,” kata pencuri yang dapat memahami bahasa binatang. “Anjing itu mengatakan bahwa salah seorang di antara kita yang miskin ini adalah seorang sultan.”
Atas dugaan yang fantastis ini, semua pencuri maupun sang sultan tertawa terbahak-bahak.

Mereka segera sampai di istana dan mulai bekerja. Pencuri yang pertama memasang tangga tali, kemudian semuanya meloncat dari dinding luar dan masuk ke kawasan istana.

Pencuri yang ketiga mengendus di mana tempat persembunyian harta sang sultan dan membawa teman-temannya ke sana.

Baca Juga: 5 Tradisi Mengerikan dari Berbagai Suku di Dunia, Salah Satunya Menjahit Kelamin Perempuan

Mereka kemudian menguras hartanya dan membungkusnya dalam beberapa buntalan, keluar dari istana melalui cara yang sama seperti ketika mereka masuk.

Begitu mereka sudah berada di luar dinding istana, mereka membagi-bagikan harta itu sama rata. Kemudian mereka cepat-cepat berpencar dan pulang ke rumah.

Di pagi harinya, sang sultan mengutus para penjaga istana, menyuruh mereka untuk menangkap kelima pencuri itu dan menggantungnya.

Tetapi ketika orang-orang malang itu digiring menuju tiang gantungan, pencuri yang kelima mengenali sang sultan dan kemudian maju serta berseru.

Baca Juga: Selain Faiq Bolkiah, Dua Pesepakbola Ini Pun Ternyata Keturunan Raja dan Sultan

“Wahai Sultanku, sekarang aku dapat mengenalimu di siang hari, karena engkau telah bergabung dengan gerombolan kami tadi malam. Kasihanilah kami, wahai Sultan yang mahamurah. Goyangkanlah jenggotmu dan selamatkanlah hidup kami yang tak berguna ini, maka kami akan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mencuri lagi. Sebaliknya, kami akan menjadi hambamu dan melayanimu dengan setia seumur hidup kami,” kata pencuri kelima memohon belas kasih sang penguasa.

Sang sultan kemudian merasa iba kepada orang-orang yang bersalah itu dan ia menganggukkan kepalanya. Dalam gerakan rakhmani yang sekejap itu, jenggotnya bergoyang. Pada saat itu pula belenggu mereka dilepas dan mereka dengan senang hati menjadi para pelayan sang penguasa.

Tuh, kan, kisah sang sultan alias penguasa yang terlibat dalam pencurian itu beda banget dengan berita-berita garong duit rakyat yang dilakukan para pejabat atau petinggi negeri pada masa kini. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Tales Of The Mystic East

Tags

Terkini

Terpopuler