JURNAL SOREANG - Kematian yang viral dan sempat membuat heboh negara Uganda ini adalah kematian koruptor Uganda.
Dia adalah seorang koruptor yang merupakan mantan pejabat Uganda, Charles Obong, yang meninggal pada Desember 2017.
Koruptor Uganda itu membawa sejumlah uang ke dalam petinya dengan tujuan untuk diberikan pada Hari Penghakiman, atau untuk memberikan suap kepada Tuhan.
Hal itu dilakukan agar segala dosa-sodanya diampuni dan menyelamatkannya dari pintu neraka.
Baca Juga: Kasus Suap Proyek Sulawesi Selatan, KPK Jebloskan Nurdin Abdullah ke Lapas Sukamiskin Bandung
Mengutip dari Africa News, Charles Obong tidak menyebut dosa-dosanya secara detail.
Dia meminta saudara lelaki dan perempuannya untuk memastikan sang istri melakukan yang ia perintahkan.
Obong mengamanatkan wasiat pada sang istri agar peti matinya diisi uang senilai USD55 ribu, atau setara Rp791 juta.
Obong tercatat sebagai pejabat senior di Kementerian Pekerjaan Umum dari tahun 2006 hingga tahun 2016.
Sang menantu membenarkan bahwa istrinya harus meletakkan uang yang sangat banyak di peti mati Obong.
Peti mati yang digunakan untuk pemakaman obong dikabarkan menggunakan bahan logam dengan harga USD5.500, atau setara dengan Rp79 juta.
Pemakamannya itu pun disebut-sebut melanggar ketentuan kebijakan Uganda.
Baca Juga: Terkait Kasus Suap, KPK Tetapkan Bupati Hulu Sungai Urara Sebagai Tersangka
Tentang anggaran maksimal pemakaman yang diperbolehkan bagi pejabat dan anggota legislatif Uganda.
Namun akhirnya, wasiat itu dilanggar. Setelah jenazahnya digali, uang tersebut dikembalikan kepada pihak keluarga.***