Jangankan Korupsi, Untuk Nafkah Pribadi Saja Sang Raja Harus Melakukan Ini

10 Desember 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi delima yang dibeli pelayan Raja Nasiruddin dan sangat berkah karena didapatkan dari jalan halal. /pixabay.com/@Thieme

JURNAL SOREANG – Kejujuran seorang pemimpin sangat didambakan rakyatnya. Raja Nasiruddin yang memerintah di Delhi, India, pada abad ke-12, agaknya sosok pemimpin ideal.

Selain kecakapannya mengatur Negara, Raja Nasiruddin terkenal sebagai raja yang mengindahkan kejujuran.

Dia pantang merampok uang negara seperti yang dilakukan banyak petinggi negeri masa kini.

Salah satu bentuk kejujuran Raja Nasiruddin yang terkenal adalah tidak pernah membelanjakan uang kerajaan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Baca Juga: 3 Raja di Dunia Ini Tegas Menolak Poligami dan Ogah Punya Selir, Jauh Beda dengan Raja Thailand dan Brunei

Dengan kejujurannya, untuk kepentingan pribadi, Raja Nasiruddin selalu mencari nafkah sendiri. Bagaimana cara dia memenuhi kebutuhan pribadinya?

Dikutip Jurnal Soreang dari buku Tales Of The Mystic East, Kamis, 9 Desember 2021, dikisahkan, setelah seharian bekerja di istana, Raja Nasiruddin pulang dan menyalin Al-Qur’an dengan tangannya sendiri. Kemudian memberikan salinan itu kepada pelayannya untuk dijual di pasar sebagai karya seni kaligrafi.

Berapa pun uang yang diperoleh dengan cara itu, ia menggunakannya untuk menghidupi dirinya sendiri maupun keluarganya.

Baca Juga: Raja Pertama di Dunia, Pendiri Inggris yang Berhasil Merebut Kembali Britania dari Bangsa Viking, Siapa Dia?

Pelayan itu belum menerima gajinya dari sang raja selama berbulan-bulan, ketika pada suatu hari ia menerima surat dari keluarganya yang memintanya untuk segera pulang. Ia menghadap kepada sang raja dan meminta gajinya yang belum diambil.

“Maaf sekali, aku belum punya uang,” kata Raja Nasiruddin kepada pelayannya.

Beberapa bulan telah lewat dan pelayan itu terus menerima surat dari rumah yang mendesak agar ia pulang.

Akhirnya ia memohon lagi kepada sang raja agar ia dibolehkan pulang. Ketika akan berangkat, sang raja memberinya dua rupee. Pelayan itu terkejut melihat jumlah uang yang begitu sedikit.

Baca Juga: Luar Biasa! Meski Kaya Raya, Raja ini Tidak Gila Istri, Beda Dengan Raja Thailand, Siapa Dia?

“Uang ini telah kuperoleh dengan cara yang halal,” kata Raja Nasiruddin kepadanya. “Uang yang diperoleh secara halal akan mendatangkan banyak rezeki. Pergilah, Tuhan akan memberkatimu.”

Pelayan itu pergi dengan uang dua rupee itu. Tetapi ia cemas bahwa setelah sampai di rumah, sanak keluarganya akan meminta oleh-oleh, karena ia bekerja pada seorang raja.

Waktu itu adalah musim delima, dan dalam perjalanan, pelayan itu melihat delima-delima yang besar dan enak.

Ia membelinya dengan uang dua rupee itu dan ia terperanjat karena ia memperoleh begitu banyak delima untuk uang yang begitu sedikit.

Baca Juga: Mengenal Cheoljong, Raja Malang yang Pernah Bertakhta di Dinasti Joseon

Setelah melanjutkan perjalanan, secara kebetulan, ratu dari negara tetangga sedang sakit. Semua dokter yang dipanggil untuk memeriksanya sepakat bahwa satu-satunya harapan untuk sembuh adalah dengan memberinya jus delima.

Di Negara itu tidak ada tanaman delima. Jadi, sang raja mengumumkan, barang siapa dapat membawa satu buah delima untuk sang ratu, akan diberi imbalan seribu rupee.

Pada saat itulah pelayan tadi sampai di negara itu. Mendengar pengumuman itu, ia membawa sekarung delimanya ke istana sang raja dan mempersilakannya untuk mengambil sebanyak mungkin delima yang diinginkan sang ratu.

Baca Juga: Keren! Raja Delhi Enggan Pakai Uang Negara, untuk Kebutuhan Pribadi, Ini yang Dia Lakukan

Karena merasa sangat senang, raja mengambil sebanyak yang diperlukan sang ratu dan membayar seribu rupee per buahnya.

Setelah membayarnya dengan jumlah uang yang banyak, ia menyuruh dua tentaranya untuk mengantarnya pulang dengan selamat.

Dari dua rupee yang didapat dari nafkah sang raja yang halal itu, pelayan tadi telah memperoleh ribuan rupee. Setelah sampai di rumah, keluarganya gembira karena tahu betapa kayanya ia sekarang.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Kerap Disebut Psikopat Nyaris Beri Racun untuk Bunuh Raja Arab Saudi

Begitu hebat dampak kejujuran seorang raja terhadap kesejahteraan pelayannya.

Semoga kejujuran Raja Nasiruddin ini menginspirasi para petinggi masa kini di negeri ini untuk berlaku amanah, pantang merampok uang negara. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Tales Of The Mystic East

Tags

Terkini

Terpopuler