Sadis! 12 Ratu Gila dan Paling Kejam ini Berperilaku Terburuk di Dunia, Diantaranya Membakar 300 Orang Sehari

7 Desember 2021, 15:11 WIB
12 Ratu Paling Kejam Berperilkau Terburuk Sepanjang Masa, Diantaranya Membakar 300 Orang Setiap Hari /Tangkapan Layar Film Marie Antoinette

JURNAL SOREANG - Setiap kali Anda mendengar kata-kata 'ratu terburuk dalam sejarah', ratu Prancis Marie Antoinette pertama kali muncul di benak Anda bukan?

Namun, sejarah dipenuhi dengan ratu lain yang sama buruknya atau jika tidak, jauh lebih buruk.

Sering dikatakan bahwa orang yang berperilaku buruk selalu diingat dalam sejarah.

Selama bertahun-tahun, kami telah mendengar tentang bangsawan yang mengubah jalannya sejarah, baik dalam cara yang baik maupun buruk.

Baca Juga: Mengejutkan! 10 Fakta Tentang Ratu Mesir Cleopatra, Firaun Wanita Paling Cantik Sepanjang Masa

Beberapa dari mereka adalah penguasa yang kuat tetapi tidak berperasaan dan yang lainnya hanya gila.

Dikutip Jurnal Soreang dari historyextra.com, berikut 12 Ratu terburuk dalam sejarah umat manusia :


1. Maria Eleonora dari Brandenburg - mengira putrinya adalah "monster"

Maria Eleonora dari Brandenburg, Ratu Swedia, tidak senang setelah melahirkan putrinya, Ratu Christina.

Setelah sangat menginginkan seorang putra, Maria berteriak bahwa dia diberi seorang putri yang gelap dan jelek, dengan mata hitam.

Dia menyebutnya sebagai "monster" dan mencoba membunuhnya beberapa kali.

Dia bahkan membuat Christina tidur di samping mayat ayahnya yang sudah membusuk. Betapa jahatnya itu!?

Maria Eleonora dari Brandenburg itu menyebut putrinya sebagai "monster".

Baca Juga: Sadis! 10 Raja Paling Kejam di Seluruh Dunia Selain Fir'aun, Diantaranya Menyembelih 1.000 Orang Setiap Hari


2. Wu Zetian – Permaisuri yang membunuh ibu dan cucunya

Permaisuri Wu Zetian adalah satu-satunya wanita dengan kedudukan tertinggi sepanjang sejarah Tiongkok.

Dia dikatakan telah mengambil posisi itu dengan paksa dan melakukan beberapa pembunuhan di dinasti Tang.

Dia melakukannya untuk melindungi statusnya bahkan dia membunuh ibu dan cucunya karena menentangnya.


3. Ratu Spanyol Isabella - memaksakan agama Katolik pada rakyat di kerajaannya

Ratu Isabella memerintah Spanyol bersama dengan Raja Ferdinand II dari tahun 1451 hingga 1504.

Selama masa pemerintahannya, dia ingin menyingkirkan Muslim Spanyol dan Yahudi dari kerajaannya.

Pada 1492, dia memerintahkan agar semua orang Yahudi dan Muslim masuk Katolik atau diusir.

Orang-orang Yahudi dan Muslim itu kemudian dibawa ke pengadilan Spanyol untuk menyatakan iman mereka kepada Katolik atau diusir.

Baca Juga: Allahuakbar! 10 Panglima Perang Islam Paling Hebat Sepanjang Masa ini Jarang Diketahui, Ada Nabi Muhammad SAW


4. Maria I yang gila dari Portugal – salah satu Ratu terburuk dalam sejarah

Ratu Portugal pertama, Maria I dikenal karena kegilaannya.

Dia mulai kehilangan kewarasannya pada tahun 1786 setelah kematian suaminya. Ia menunjukkan tanda-tanda kekerasan, kekacauan dan histeris.

Pada tahun 1792 dia dinyatakan gila secara hukum setelah kehilangan kedua putranya. Segera, putranya yang lebih muda, John, mengambil alih takhta.


5. Permaisuri Irene dari Athena - memerintahkan mata putranya untuk dicungkil

Permaisuri Bizantium, Irene dari Athena, memerintah antara tahun 797 hingga 802 M.

Dia memerintah bersama putranya selama dua dekade sebelum memimpin kerajaan sendirian.

Putranya Kaisar Konstantinus VI adalah Kaisar yang tidak populer.

Permaisuri adalah seorang wanita yang ambisius dan menginginkan kendali penuh atas Kekaisaran Bizantium.

Dengan bantuan beberapa sekutu politik, Irene memimpin konspirasi melawan putranya sendiri.

Akhirnya, ibu dan anak itu berdamai, Namun, itu bukanlah akhirnya.

Pada 786 M, publik berbalik menentang Konstantinus setelah ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan menikahi gundiknya.

Irene mengambil keuntungan dari ini dan sekali lagi bersekongkol melawan putranya. Dia memerintahkan penangkapan Konstantinus dan mencungkil matanya.

Baca Juga: 15 Fakta Unik San Marino Negara Repubik Terkecil dan Tertua di Dunia, Ternyata Dikelilingi Negara Eropa ini


6. Ratu Ranavalona I - salah satu Ratu terburuk dalam sejarah yang membuat ibunya kelaparan

Ratu Ranavalona I memerintah Madagaskar antara tahun 1828 dan 1861.

Tidak diragukan lagi bahwa dia kejam dan akan melakukan apa saja untuk kerajaannya.

Setelah Raja Radama I, suaminya, meninggal, dia mengambil alih mahkota.

Selama masa pemerintahannya, dia mengeksekusi pamannya untuk melindungi kekuasaannya dan beberapa catatan menyatakan bahwa dia mengakhiri hidup ibunya dengan membuat dia kelaparan.


7. Catherine de Medici - Ratu tanpa hati

Bukan berita baru bahwa Henri II dari Prancis berselingkuh seumur hidup dengan gundiknya Diane de Poitiers.

Saat di ranjang kematiannya, dia memohon kepada istrinya, Ratu Catherine de Medici untuk mengizinkannya melihatnya.

Namun, sang ratu tidak menyerah pada permohonannya dan bahkan menolak Diane masuk ke kamar.

Raja meninggal dengan kesepian dan kematian yang menyakitkan tanpa cinta di sisinya. Namun, bukan itu yang membuatnya menjadi Ratu yang mengerikan.

Dia memerintahkan putrinya sendiri untuk dieksekusi di depannya.

Baca Juga: Mengejutkan! 10 Fakta Wanita Simpanan Raja di Seluruh Dunia ini Jarang Diketahui, Ada yang Diangkat Jadi Ratu


8. Marie Antoinette - salah satu ratu yang paling dibenci

Ratu Prancis antara 1774 dan 1792 adalah Marie Antoinette. Dia juga Ratu terakhir sebelum Revolusi Perancis.

Marie Antoinette memiliki reputasi suka berbelanja barang-barang mahal dan setiap malam menggelar pesta mewah di istana.

Hal ini membuat rakyat miskin Prancis murka, mereka menyerbu istana dan memenggal kepala Marie Antoinette beserta anggota keluarga kerajaan lainnya.

Sampai saat ini, Antoinette dianggap sebagai salah satu ratu terburuk dalam sejarah yang menyebabkan Revolusi Perancis.

Namun, para sejarawan sekarang percaya bahwa ini semua hanyalah propaganda yang cerdik.


9. The "Bloody Mary", Mary I membakar Protestan hidup-hidup

Mary I, juga dikenal sebagai "Bloody Mary", memerintah daerah Protestan sebagai ratu Katolik.

Meskipun Mary I adalah Ratu Inggris pertama yang sebenarnya, pemerintahannya hanya berlangsung selama lima tahun.

Dia memerintahkan perang melawan Protestan dan membunuh mereka karena tuduhan bid'ah.

Dia bahkan pernah membakar lebih dari 300 orang Protestan hanya dalam satu hari.

Baca Juga: Jarang Diketahui! 15 Fakta Keluarga Kerajaan Modern di Asia, Ternyata Ratu Thailand dan Permaisuri Beda Wanita


10. Ratu Kastilia membelai mayat suaminya selama bertahun-tahun

Juana la Loca adalah Ratu Kastilia dari tahun 1504 hingga 1516 dan dia menderita berbagai gangguan mental.

Setelah suaminya meninggal pada tahun 1506, ayahnya menguburkan jenazahnya. Namun, Juana biasa membuka makam dan membelai jenazah suaminya.

Akhirnya dia memerintahkan untuk menggali tubuh suaminya dan mencium kaki suaminya.

Selain itu, dia akan membawa peti matinya ke mana-mana bersamanya dan menyimpannya di bawah tempat tidurnya.

Bertahun-tahun kemudian, dia mengizinkan penguburannya di luar jendela istana.


11. Ratu Catherine diduga membunuh suaminya

Ratu Catherine yang Agung dari Rusia bukan orang Rusia dan namanya juga bukan Catherine.

Setelah ibu mertuanya meninggal pada tahun 1762, Catherine mulai berkuasa. Suaminya Peter menjadi Kaisar.

Namun, orang-orang tidak terlalu menyukainya karena dia menunjukkan ketidaksukaan yang sangat jelas terhadap Rusia.

Catherine memutuskan untuk menggulingkan suaminya.

Meskipun tidak ada bukti keterlibatan ratu, Peter dibunuh dan Catherine dimahkotai sebagai Permaisuri Catherine II.

Ratu Elizabeth Bathory yang dikenal dengan sebutan drakula wanita tangkapan layar YouTube.com/Sepulang sekolah

12. Ratu Elizabeth bathory - mandi darah demi kecantikan abadi

Elizabeth bathory adalah bangsawan dari kerajaan Hungaria pada pertengahan abad ke 16 hingga abad ke 17.

Namun sayangnya, kelakuan Elizabeth Bathory tak mencerminkan seorang bangsawan.

Sejarah mencatat bahwa ia merupakan seorang bangsawan yang bermasalah dengan kehidupan seksnya. Mulai dari doyang main serong, hyperseks, hingga biseksual.

Bahkan dirinya tak segan membunuh gadis muda untuk diambil darahnya guna kepentingan seksualnya sekaligus mendapat kecantikan abadi.

Kelakuan bejadnya semakin menjadi setelah sang suami meninggal dunia.

Elizabeth bathory bersama pengikutnya merekrut sejumlah gadis desa untuk dijadikan korban ritual mandi darah demi kecantikan abadi. ***

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: historyextra.com

Tags

Terkini

Terpopuler