JURNAL SOREANG - Tak semua orang bisa meraih Baret Hijau di Pusat Pelatihan Komando Royal Marines (Commando Training Center Royal Marines/CTCRM), Lympstone, Devon, Inggris.
Untuk mendapatkannya setiap peserta harus menjalani latihan minimal selama 13 minggu atau lebih dari dua bulan.
Latihan mencakup bukan hanya fisik tapi juga mental.
Untuk latihan fisik, seperti pelatihan militer lainnya, para peserta harus mengangkat balok kayu, kemudian mengguling-gulingkan ban berukuran besar.
Baca Juga: Raih Baret Hijau di Inggris, Pangeran Abdul Mateen: Ini Latihan Mental dan Fisik yang Menantang
Selain itu, latihan fisik ala militer seperti merayap di tanah, memanjat dinding, mencebur ke kolam, melintas di atas tali, dan latihan berat lainnya.
Sedangkan, untuk latihan mental, para peserta dihadapkan latihan dengan cuaca yang ektrem seperti di tempat yang turun salju atau hujan.
Hal-hal itulah yang dilakoni Pangeran Abdul Mateen Bolkiah, putra mahkota Brunei Darussalam, untuk mendapatkan Baret Hijau.
Pria tampan berumur 30 tahun tersebut berlatih sejak 20 September 2021 hingga 2 Desember 2021. Ia berlatih bersama puluhan peserta lainnya.
Baca Juga: 6 Pangeran Negeri Jiran yang Tak Kalah Tampan dari Abdul Mateen, Berikut Ulasan Lengkapnya
Pangeran Abdul Mateen tidak diperlakukan istimewa. Ia harus menjalani seluruh latihan di CTCRM seperti peserta lainnya.
CTCRM, yang merupakan pusat pelatihan utama untuk Royal Marines, adalah pusat pelatihan unik yang memilih dan melatih semua perwira, rekrutmen, dan cadangan Royal Marines, serta memberikan pelatihan komando untuk semua non-komisioner (NCO) dan spesialis Royal Marines.
Menurut Pangeran Abdul Mateen, latihan yang paling berkesan adalah latihan terakhir sebagai tanda kelulusan.
Ia dan seluruh peserta lainnya harus berjalan sejauh 30 mil atau 48,28 km dalam cuaca yang sangat ekstrem.
"Detik-detik yang paling membanggakan adalah mampu melewati latihan terakhir, yakni berjalan sejauh 30 mil. Jika kami mampu menyelesaikan latihan, kami akan mendapatkan Baret Hijau," kata Pangeran Abdul Mateen dikutip dari borneobulletin.com.bn.
Ditambahkan, latihan selama 13 minggu di CTCRM sangat berbeda dengan latihan-latihan lainnya yang pernah ia ikuti.
"Ini adalah latihan yang paling mencabar (menantang) dari segi mental dan fisik, dibanding dengan kursus-kursus lain. Bahkan, jauh berbeda dan tidak dapat dibandingkan seperti kursus kepemimpinan atau juru terbang yang lebih kepada kemahiran teknik. Latihan di CTCRM lebih kepada ketahanan fisik dan mental," jelasasnya.
Sementara itu, Sultan Hassanal Bolkiah diundang sebagai tamu kehormatan untuk menyerakan Baret Hijau kepada 46 peserta yang telah berhasil menyelesaikan, kursus termasuk Pangeran Abdul Mateen.
Sebelum menyerahkan Baret Hijau, Sultan Hassanal Bolkiah terlebih dahulu disambut dengan Royal Salute yang dibawakan oleh Guard of Honor King’s Squad dan Buglar Royal Marines Band di Mess Perwira CTCRM.
Sultan Hassanal Bolkiah juga disambut oleh Wakil Lord Letnan Devon Lady Arran, Komandan CTCRM Kolonel Simon Chapman OBE, Komandan Jenderal Marinir Kerajaan Brigadir Graeme Jock Fraser, dan Resimen Sersan Mayor (RSM) W01 Billy Meldrum.
Sultan Hassanal Bolkiah kemudian melanjutkan ke Ruang Achnacarry, Mess Petugas, CTCRM, dengan Kolonel Chapman, antara lain memberi pengarahan tentang latar belakang CTCRM dan AACC, bergabung dengan Yang Mulia. Yang Mulia kemudian diundang ke Ruang Eastney untuk makan siang.
Kemudian Sultan Hassanal Bolkiah melanjutkan ke gedung Modern Urban Combat (MUC) untuk menyaksikan latihan militer spesialis komando yang meliputi Close Quarter Battle (CQB), Method of Entry (MOE) dan urban climbing.
Usai latihan militer, Sultan Hassanal Bolkiah menuju ke Falklands Hall untuk menghadiri Wisuda AACC dan penyerahan Baret Hijau.***