JURNAL SOREANG – Suami baru Putri Mako Jepang, Kei Komuro dikabarkan gagal dalam mengikuti ujian pengacara negara di New York.
Kabar tersebut didapatkan Kei Komuro, setelah ia menikah dengan istrinya Putri Mako dari kerajaan kekaisaran Jepang.
Kei Komuro, lulusan sekolah hukum Fordham baru-baru ini mengikuti ujian pengacara pada bulan Juli lalu.
Baca Juga: Terungkap di Persidangan, KPK Bidik Orang Dekat Azis Syamsuddin
Namun, nama Kei Komuro tidak muncul dalam daftar kelulusan terbaru yang dirilis oleh pihak penyelenggara.
Dilansir japantimes, menurut dewan ujian dari 9.227 orang yang mengikuti ujian, hanya 5.791 orang yang lulus dengan tingkat kelulusan 62,8 persen.
Meskipun namanya tidak terdaftar, Komuro sudah mulai bekerja sebagai petugas hukum di sebuah firma hukum di New York, dan diperkirakan dia akan mengikuti ujian kembali pada bulan Februari mendatang.
Rencananya Kei Komuro dan sang istri, Mako yang sudah melepas gelar putri kekaisaran dan menjadi orang biasa seperti suaminya ini, akan bertolak ke New York bulan Desember mendatang.
Sementara itu, Okuno Yoshihiko, kepala firma hukum Jepang dimana tempat tersebut juga pernah digunakan Komuro untuk bekerja, mengatakan, bahwa Mako akan terus mendukung suaminya saat tes ulangnya nanti.
Mako terpaksa melepaskan gelar kerajaannya karena menikahi Komuro yang hanya rakyat biasa, ia juga sudah keluar dari keluarga kekaisaran Jepang.
Dikutip dari NHK, Mantan Putri Mako sedang dalam proses mendapatkan visa sehingga ia juga bisa bekerja di Amerika Serikat.
Mako dan komuro akan hidup mandiri secara finansial, bahkan Mako menolak pembayaran USD 1,23 juta yang menjadi haknya setelah meninggalkan keluarga kerajaan .
Dia adalah anggota keluarga kekaisaran pertama sejak Perang Dunia ll yang tidak menerima pembayaran, dengan alasan terlalu banyak orang yang mengritik pernikahannya.
Mako, juga dikabarkan sempat mengalami gangguan stress pasca trauma akibat pemberitaan media yang negatif tentang hubungannya dengan Komuro yang diduga mengalami skandal keuangan.
Kini, keduanya sudah resmi menjadi warga biasa dan siap untuk hidup mandiri tanpa fasilitas dari kerajaan.
Rencananya setelah pindah ke New York nanti, keduanya akan tinggal disebuah apartemen satu kamar yang di sewa dengan biaya sendiri.***