JURNAL SOREANG - Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan sosok wanita Malaysia, yang mengklaim batik sebagai simbol keberagaman di negaranya.
Wanita tersebut bukan sembarang perempuan. Dia adalah Lavanya Sivaji, Miss World Malaysia.
Kehebohan tentang Lavanya Sivaji ini mencuat sejak Rabu 20 Oktober 2021.
Baca Juga: Catat! Ezra Walian Pernah Jadi Pahlawan Ketika Persib Bandung Berhadapan PSS Sleman
Wanita yang akan mengikuti ajang Miss World 2021 itu diprotes usai mengklaim batik berasal dari Malaysia.
Dalam unggahan Instagramnya ia berkata, kalau kalin batik melambangkan keberagaman orang Malaysia.
"Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia, dengan berbagai warna, cetakan & desainnya," tulis Lavanya Sivaji.
"Oleh karena itu, saya mempersembahkan kepada Anda gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia," beber Lavanya Sivaji.
Padahal kain batik sendiri sudah resmi diakui oleh UNESCO berasl dari Indonesia, pada 2 Oktober 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda pada sidang UNESCO di Abu Dhabi.
UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif karena telah memenuhi kriteria.
Baca Juga: 8 Kata di Malaysia yang Memiliki Makna Berbeda dengan Indonesia, Jangan Salah Ucap!
Antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia, serta memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya tak-benda pada saat ini dan di masa mendatang.
Sontak, ucapan dari wanita Malaysia ini menuai reaksi dari netizen.
Setelah dihujani 'serangan' warganet, Lavanya Sivaji kemudian menuliskan permintaan maaf di Instagram pribadinya.
"Untuk para pecinta kontes khususnya di Indonesia. Saya harap Anda dalam keadaan sehat. Pertama-tama saya ingin meminta maaf jika ada yang tersinggung karena unggahan saya," kata Lavanya dalam akun Instagramnya.
"Saya akui batik berasal dari Jawa beserta desain dan sejarahnya," tambah Lavanya.
Klaim dari Lavanya berawal, karena menurutnya Malaysia dan juga beberapa negara yang tengah mengembangkan desain batik.
"Tidak sedikit negara lain yang membuat batik sendiri sesuai unsur budaya sendiri, seperti Malaysia, Sri Lanka, dan India dengan desain beserta ciri khas motifnya," ucapnya.
Terlepas dari kegaduhan yang dibuatnya, Lavanya Sivaji mengaku sebagai salah satu orang yang mencintai batik. Baik itu produk batik Indonesia, maupun batik yang ada di Malaysia.
Baca Juga: Mengenal Republik Palau, Negara Tetangga Indonesia yang Belum Banyak Orang Tahu
"Setiap kali saya memakai batik, saya merasa ada kekuatan perempuan yang sebenarnya,"katanya.
Lavanya Sivaji juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menjaga budaya batik tetap lestari.
"Terima kasih telah mengingatkan saya untuk menghormati akar, budaya, dan tradisi," tandasnya.***