Italia Kembali Terapkan 'Lockdown' untuk Natal dan Tahun Baru, Kematian Akibat Covid Tertinggi

19 Desember 2020, 14:01 WIB
Ilustrasi warga Italia yang sedang berbelanja. Pemerintah Italia akan memberlakukan lockdown untuk Natal dan tahun baru. /Daily Mail

JURNAL SOREANG- Situasi yang bertambah sulit di seluruh Eropa dengan virus Cobid-19  terus menyebar sehingga Pemerintah Italia akan memberlakukan karantina wilayah (lockdown). Kebijakan ini mencakup  seluruh bagian negara pada sebagian besar masa liburan Natal dan tahun baru 2021.

Hal ini dikatakan kata Perdana Menteri Giuseppe Conte seperti dikutip ANTARA, Sabtu, 19 Desember 2020.

Lockdown ini bersamaan dengan upaya pemerintah  mencegah lonjakan baru  kasus virus corona. Pengumuman itu mengakhiri hari-hari penuh keraguan dan perselisihan di dalam koalisi, yang terbagi antara mereka yang menginginkan penutupan total dan mereka yang mendesak tindakan yang lebih terbatas untuk membantu usaha-usaha yang kesulitan dan untuk memungkinkan beberapa reuni keluarga.

Baca Juga: Cek Fakta. Solo Lockdown Mulai Kamis, 10 Desember 2020

"Situasinya sulit di seluruh Eropa. Virus terus beredar di mana-mana. Para pakar kami sangat khawatir akan ada lonjakan kasus selama Natal  Karena itu kami harus bertindak, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa ini bukanlah keputusan yang mudah," kata Conte.

Di bawah aturan baru, toko-toko non-esensial akan ditutup pada 24 hingga 27 Desember, 31 Desember hingga 3 Januari, dan 5-6 Januari. Pada hari-hari tersebut, masyarakat Italia hanya diperbolehkan bepergian dengan alasan pekerjaan, kesehatan, atau darurat.

Namun, kunjungan terbatas akan diizinkan, misalnya untuk menengok orang tua lanjut usia yang tinggal sendirian. Conte mengatakan polisi tidak akan dikirim ke rumah warga untuk memastikan penaatan peraturan, namun dia meminta orang Italia untuk menjalankan tanggung jawab.

Baca Juga: Cek Fakta. Warga dan Wisatawan Dilarang Masuk Malang 15-25 Desember 2020

Toko-toko akan dapat buka antara 28-30 Desember dan pada 4 Januari, dan orang-orang akan bebas meninggalkan rumah mereka pada waktu tersebut. Namun, selama masa liburan, semua bar dan restoran harus tetap tutup.

Conte menjanjikan kompensasi sebesar 645 juta euro (sekitar 11,17 triliun rupiah) untuk membantu sektor perhotelan yang telah dilanda krisis kesehatan selama 10 bulan.

Italia adalah negara Barat pertama yang terkena virus paling parah sejak Februari dan hingga Jumat, 18 Desember 2020, sebanyak 67.894 orang telah meninggal akibat penyakit tersebut.  Jumlah korban di Italia adalah tertinggi yang tercatat di Eropa.

Baca Juga: Pesan 4 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer, Kanada Akan Berbagi dengan Negara Berpenghasilan Rendah

Setelah jeda musim panas, infeksi melonjak di bulan Oktober, memaksa pemberlakuan pembatasan baru oleh pemerintah. Sejak saat itu, sebagian besar telah dilonggarkan, tetapi dengan ratusan orang yang masih meninggal setiap hari, pemerintah semakin khawatir bahwa liburan Natal yang semakin dekat dapat memicu penyebaran virus yang tidak terkendali.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler