Cara Makoto Shinkai Menyempurnakan Kisah Romansa Fantasi di Setiap Film

- 14 April 2023, 11:21 WIB
Cara Makoto Shinkai Menyempurnakan Kisah Romansa Fantasi di Setiap Film.
Cara Makoto Shinkai Menyempurnakan Kisah Romansa Fantasi di Setiap Film. /Tangkap Layar cbr.com/

JURNAL SOREANG - Makoto Shinkai selalu berhasil membuat karya-karya yang dipenuhi oleh romansa fantasi di setiap filmnya, dengan emosional yang tersampaikan kepada penonton.

Makoto Shinkai telah memikat para penonton di seluruh dunia dengan visual yang memukau dan alur cerita mereka yang sangat emosional, membuatnya menjadi salah satu sutradara terhebat di Jepang.

Kesuksesan Matoko Shinkai sebagian besar berasal dari karya-karyanya yang bertemakan romansa fantasi, terutama ketika film Your Name pada tahun 2016.

Baca Juga: Lagu 'Those Eyes' Dinyanyikan Nyoman Paul di Top 5 Indonesian Idol 2023, Begini Tanggapan New West

Jauh sebelum itu, Makoto Shinkai merilis film panjang pertamanya pada tahun 2004 yang berjudul The Place Promised in Our Early Days. Mengikuti pertemanan 3 siswa SMP bernama Hiroki, Takuya dan Sayuri saat mereka menghabiskan musim panas yang tak terlupakan, sampai saat hilangnya Sayuri yang telah memisahkan mereka.

Meskipun lebih seperti film fiksi ilmiah daripada film fantasi, tapi Makoto Shinkai menyiapkan drama romansa yang hebat. Ketika Sayuri dan Hiroki berkomunikasi melalui portal diantara alam semesta, mereka tidak benar-benar berhasil menemukan satu sama lain, kisah cinta mereka melintasi ruang dan waktu.

Sayangnya, The Place Promised in Our Early Days tidak sesukses Your Name, dia tidak benar-benar menjangkau penonton dengan film ini.

Baca Juga: Disuruh Kuliah Oleh Fansnya, Begini Jawaban Nabila Taqiyyah, Kontestan Top 4 Indonesian Idol 2023

pada tahun 2007, Makoto Shinkai kembali merilis film 5 Centimeters Per Second, dia bereksperimen dengan perspektif dan waktu cerita, menciptakan narasi tiga bab yang masih tertarik pada romansa. Sama seperti film The Garden of Words tahun 2013 yang tidak memiliki unsur fantasi serta secara teknis, ini juga bukan romansa.

Film ini lebih disibukkan dengan betapa aneh serta kesepiannya orang-orang dan bagaimana setiap orang memiliki perbedaan dalam mengalami kehidupan dengan cepat. Dari kedua film ini, tampaknya Makoto Shinkai belajar tentang menulis karakter rumit dan menarik yang berbenturan, berpisah, serta belajar untuk tumbuh.

Tepat setahun setelah The Garden of Words, dia merilis film Your Name pada tahun 2014. Film ini memiliki ambisi tanpa plot fiksi ilmiah yang terlalu rumit seperti sebelumnya.

Baca Juga: Saldo Rekening Super Full, Ini 4 Shio yang Bakal Raup Banyak Cuan di Tahun 2023 Menurut Ramalan Tarot

Mitsuha dan Taki bertemu melalui situasi paling aneh ketika mereka bertukar tubuh. Dalam situasi ini, mereka belajar untuk menghargai dan menyayangi satu sama lain hingga akhirnya jatuh cinta.

Romansa mereka berpacu dengan waktu, tapi ternyata Taki sebenarnya datang dari masa depan, saat kehidupan Mitsuha sedang terancam dikarenakan komet yang akan jatuh melenyapkan desanya.

Your Name menjadi bagian terbaik dari karya Makoto Shinkai dengan animasi yang indah, latar fantasi, karakter yang memikat dan hubungan bermakna, film ini sangat menyerpurnakan formula romansa fantasi.

Baca Juga: Titik Rawan Kedaruratan SAR Siagakan Personel di Jalur Mudik Lebaran 2023

Setelah itu, dia mulai menemukan apa yang dia inginkan, mengutak-atik tanpa terlalu banyak menyimpang seperti dalam film Weathering With You, dia menambahkan elemen fantasi dari legenda urban yang membuatnya sedikit berbeda dengan film Your Name.

Menceritakan tentang anak-anak yang dipaksa berjuang untuk hidup tanpa orang tua di dunia yang penuh kejahatan serta berbahaya. Dengan Hina yang mempertaruhkan nyawanya dan perlu diselamatkan.

Lalu karya terbaru dari Makoto Shinkai, Suzume pada tahun 2022 yang menyaingi Your Name, baik dari hal penulisan karakter maupun animasi.

Baca Juga: Amalan Doa Hari ke 23 Ramadhan: Ya Allah, Tanamkanlah Ketaqwaan di dalam Hatiku

Menceritakan seorang mahasiswa laki-laki bernama Sota yang diubah menjadi kursi yang berbicara, menjadikan dia karakter yang aneh dan keunikan lainnya film ini ditambah adanya sejarah Jepang. plotnya berputar di sekitar gempa bumi dan tsunami Tokohu 2011 di kehidupan nyata, yang menewaskan 20 ribu orang dan menyebabkan bencana Fukushima.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: CBR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x