JURNAL SOREANG - Maluku memiliki sejumlah alat musik tradisional, alat musik tradisional menjadi bagian kehidupan di Maluku.
Alat musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi serangkaian upacara, pengiring orkes maupun memberikan semangat dalam pertandingan perahu.
Cara memainkannya pun beragam, ada yang ditiup, dipukul, hingga digoyangkan.
Baca Juga: Cocok Menemani Penghantar Tidurmu, 13 Daftar Kumpulan Lagu Pop Sunda Terbaru 2022, No.2 Bikin Galau
Berikut ini 5 alat musik tradisonal berasar dari Maluku,
1. Tahuri
Tahuri merupakan salah satu alat tiup yang terbuat dari kulit kerang,
Alat musik tradisional ini biasa digunakan dalam kegiatan adat, seperti upacara panas pela dan gandong, upacara sasi laut, atau untuk mengumpulkan masyarakat untuk suatu keperluan.
2. Floit
Floit atau seruling bambu merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup.
Baca Juga: Penyerang Tottenham Hotspurs Son Heung-min, Pemain Asia Pertama yang Memperoleh Sepatu Emas?
Ada beberapa warna suara yang dimunculkan oleh floit, yaitu sopran, alto, tenor, dan bass.
Floit dimainkan lebih dari 30 orang. Alat musik tradisional ini digunakan sebagai pengiring orkes, resepsi, atau pengiring lagu gereja.
3. Ukulele
Ukulele merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari tempurung kelapa, kayu, dan senar.
Baca Juga: Qodir Band Launching Album Terbaru, Dul Jaelani : Semoga Albumnya Menghibur dan Berdampak Positif
Ukulele yang dimainkan seperti gitar memiliki ukuran kecil kurang lebih 40-50 cm.
Biasanya, ukulele ini dimainkan di pinggir pantai dikala senja, selain itu alat musik tradisional ini juga berfungsi sebagai pengiring musik hawaian.
4. Totobuang
Totobuang adalah alat musik yang terbuat dari kuningan yang dimainkan dengan cara dipukul.
Baca Juga: 'JO Sahabat Sejati' Segera Tayang di Bioskop, Mengenal Singkat Sosok Hisyam Syah Marikh Sebagai Dana
Totobuang berasal dari tetabuhan, dalam terminologi Jawa artinya bermain gamelan.
Genre musik ini terdiri dari gong atau dalam bahasa Melayu Ambon disebut totobuang.
Alat musik totobuang ditata dalam tangga nada diatonik yang berjumlah 12-14 buah.
Selain genre gong, ada juga empat buah tifa, yaitu tifa fikir, tifa fasa, tifa potong, dan tifa bass.
Masing-masing memiliki ritme sendiri serta dapat dikembangkan menjadi ritme lain.
Dari alat musik ini, para leluhur Maluku dapat menggabungkan tiga kebudayaan dunia, yaitu gong dari Birma, tifa dari Indo Cina Kuno, dan tangga nada diatonik dari Eropa.
Biasanya, totobuang dimainkan pada acara penyambutan tamu maupun pengiring pengantin.
5. Rumba
Rumba merupakan alat musik tradisional yang masuk dalam golongan jenis perkusi.
Rumba adalah alat musik khas Cuba yang dibawa ke Ambon oleh pedagang Spanyol atau Portugis.
Alat musik ini dimainkan dengan cara digoyangkan mengikuti irama,
Bahan pembuat alat musik rumba adalah tempurung kelapa yang berisi pasir kasar atau kerikil yang diberi pegangan berbahan kayu,
Rumba biasa dimainkan dengan musik hawaiian.***