JURNAL SOREANG - BUMI PASUNDAN LAHIR SAAT TUHAN SEDANG TERSENYUM
Kemampuan Indigo Precognition (Melihat Peristiwa di Masa Lalu)
“Opa… opa, aku tadi masuk kamar itu. Punya siapa alat-alat rumah sakit itu?,” tanyaku.
“Eh, Cucuku. Kau habis apa tadi, Nak?,” opa bertanya balik.
“Opa, tadi aku melihat foto opa di kamar itu dengan alat-alat rumah sakit semasa opa kerja. Aku penasaran, ada apa waktu dulu?”
“Oh itu, Nak. Opa dulu memang kerja sebagai asisten dokter Belanda kala itu bernama dokter Weeder. Waktu kecil, opa sering bermain bersama para bangsawan Eropa, Indo-Belanda. Tapi opa enggak bisa ingat semuanya, beberapa sudah lupa. Tapi yang opa ingat, opa sayang banget sama mereka lebih dari orang-orang di sini. Apalagi Bosscha dizaman opa saat itu, dia adalah sosok yang luar biasa memajukan Tatar Sunda ini makin hijau karena perkebunan teh Malabar didirikan oleh dia, tapi semasa hidupnya dia menghabiskan waktunya kecintaan akan alam ini, dia tak menikah nak. Kau harus beritahu ini suatu hari ke Belanda sana.”
“Oh begitu. Tapi opa enggak diapa-apain sama mereka?”
“Oh tentu saja tidak, Cucuku. Nanti kalau kamu mau main ke tempat kerja opa, silakan minta Aunty Kiki sama Teteh Susan yang antarkan kamu kesana,”
“Tapi, apa opa sayangnya sama mereka atau orang sini?,” tanyaku lagi.
“Kalau itu sebenarnya opa sayangnya sama orang Belanda. Mereka mengangkat Opa sebagai anaknya sendiri. Opa kangen sekali, apalagi dokter Belanda yang telah menjadi bagian dari hidup opa. Saat ia pergi jauh, hati opa sedih sekali rasanya. Kalau kamu mau, silakan saja pergi ke rumah sakit itu, namanya Pasir Junghuhn.”
Baca Juga: Mengejutkan! Thierry Henry Ungkap Siapa Cristiano Ronaldo Asli yang Sebenarnya