JURNAL SOREANG – Beberapa hari yang lalu publik dikagetkan dengan sebuah karya seni digital yang terjual dengan harga yang sangat mahal.
Karya seni tersebut dijual dalam bentuk Non-Fungible Token atau biasa disebut NFT. Saat ini NFT merupakan salah satu jenis asset digital yang sedang naik daun.
Media ini digunakan oleh seorang seniman untuk menjual karya seni dalam bentuk konten digital. Konten digital tersebut dapat berupa gambar, video maupun musik.
Karya seni NFT dalam bentuk wajah manusia yang sedang melotot terjual sebesar Rp180 Milyar telah menggegerkan publik.
Banyak orang yang merasa terkejut dengan harganya yang amat besar. Salah satu orang yang merasa terkejut adalah Deddy Corbuzier.
Pemilik podcast nomor satu di Indonesia ini bahkan sampai menghadirkan seorang narasumber secara khusus di podcasenya.
Narasumber tersebut adalah Dr Indrawan Nugroho, yang merupakan salah satu youtuber yang berkecimpung dalam bidang ekonomi.
Dalam podcast tersebut Dr Indrawan Nugroho menjelaskan alasan di balik fenomena harga NFT yang begitu besar.
Tentu saja Dr Indrawan Nugroho menjelaskan hal tersebut dalam sudut pandang ilmu ekonomi.
Menurut Dr Indrawan Nugroho hal tersebut bisa terjadi karena adanya kegiatan mengkoleksi suatu barang yang dilakukan oleh seorang kolektor.
Dr Indrawan Nugroho mengkaitkan kejadian ini dengan lukisan Monalisa. Hanya saja karya seni dalam NFT tersebut berbentuk digital.
Seorang kolektor dapat membeli suatu barang karena melihat nilai dari barang tersebut.
Tentunya dalam konteks ilmu ekonomi kolektor tersebut berharap bahwa barang yang ia beli kelak akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Kegiatan yang dilakukan oleh kolektor tersebut mirip dengan investasi.
Menurut Dr Indrawan Nugroho ada dua alasan mengapa seseorang akhirnya mau mengkoleksi suatu karya seni.
Baca Juga: Gegara NFT, Nilai Foto Selfie Ghozali Everyday Kalahkan Foto Seronok, Begini Penjelasannya
Hal yang pertama adalah karena memang orang tersebut suka seni.
Seseorang kolektor yang menyukai karya seni membeli barang tersebut karena ingin memiliki dan menikmati nilai keindahannya.
Alasan yang ke-2 adalah karena seseorang menyimpan hal tersebut sebagai investasi. Alasan investasi ini dilakukan karena karya tersebut merupakan satu-satunya di dunia.***