JURNAL SOREANG - Namanya Fathimah Aini, saat ini sedang menuntut ilmu di SMAIT Insantama Bogor, tepatnya duduk di kelas XI.
Ternyata siswi satu ini senang berorganisasi di sekolahnya. Namun organisasi sekolah juga menjadi jembatan untuk memulai debut kepenulisannya.
Bakat menulis Fathimah mulai terasah seiring dengan aktifitasnya di beberapa kepanitiaan sekolah.
Ia biasa dipanggil Kaka. Sosoknya unik dan gemar berorganisasi. Motto hidupnya "waktu adalah titian ilmu".
Berikut salah satu contoh puisi karya Fathimah.
Baca Juga: Inilah Referensi Teks Puisi Bertemakan Maulid Nabi 2023, Naskahnya Singkat Namun Menyentuh
SOLILOKUI TEMARAM
Fathimah Aini
Senja serasa malu-malu menyapaku. Rupanya...
Ada solilokui yang ingin disaputnya dalam benak manjaku
Berkelebat melanglang ngungun dalam napas tersadar
Solilokui tentang waktu yang menerawang rasa sayang
Menoreh, merona, menghias rasa sayang
Benakku memang memanja, palung nubari yang menggelayut ingatan lampau
Banyak hal yang benak manjaku membenci dengan buncahan sengit dan angkara
Namun “sang waktu” mampu merobek angkara benci menjadi rasa sayang
Baca Juga: Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 6 'Berkarya dan Berekpresi Melalui Puisi' Kurikulum Merdeka
Solilokuiku memang temaram, tak seindah semeriah solilokui para pemuja rasa sayang
Benak manjaku tetap kukuh setia bergelayut pada Sang Ilahi
Semburat Nur-Nya membuat solilokuiku menebas waktu menghadir sayang
Solilokuiku berujar manja, memberi tetes kesejukan yang sejuknya merampas embun pagi
Bahwa aku pernah khilaf dan salah karena asyik berkubang dalam benci dan syakwasangka
Napak tilas hayati membentuk solilokuiku berliku dan berpendar kisahnya
Alpa dan luput mengeja rasa sayang pada keluarga, kerabat, bahkan sahabat
Meski temaram, solilokui merapal ubahan kisah kehidupan
Mungkin dalam temaram, dalam asa malam yang begitu bening
Aku bermunajat, “Ya, Allah… pancarkan terus rasa sayang yang hakiki.”
Bogor, 16 Februari 2024.***