Di Busan Film Festival 2023, Begini yang Dilakukan Balai Media Kebudayaan Kemendikbudristek

13 Oktober 2023, 10:02 WIB
Ilustrasi Busan International Film Festival (BIFF) tahun lalu. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Balai Media Kebudayaan (BMK), mendorong pustaka konten kebudayaan Indonesiana.TV agar mampu menembus pasar dunia. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Balai Media Kebudayaan (BMK), mendorong pustaka konten kebudayaan Indonesiana.TV agar mampu menembus pasar dunia.

Upaya Kemendikbudristek memfasilitasi para sineas dan kreator film profesional yang dilakukan di Busan International Film Festival (BIFF) dan Asian Contents & Film Market (ACFM) memungkinkan terbukanya kesempatan-kesempatan yang lebih luas dalam hal kolaborasi produksi dan diseminasi konten kebudayaan Indonesia.

Kepala BMK Kemendikbudristek, Retno Raswaty, mengatakan kehadiran Indonesiana.TV di ACFM adalah untuk memetakan dan memperkenalkan Indonesiana.TV kepada pasar konten Asia.

 

Melalui peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-13, konten-konten yang ditayangkan di Indonesiana.TV sangat mengedepankan nilai-nilai pelestarian dan kemerdekaan berbudaya, yang berbeda dari konten-konten komersial pada umumnya.

“Sisi itulah yang ingin diperlihatkan kepada khalayak internasional, bahwa Indonesiana.TV bersandar pada keelokan adat budaya bangsa sehingga secara otomatis masyarakat (tergerak) ikut menyebarluaskan dan merawatnya,” ujar Retno, di Busan, Selasa 10 Oktober 2023.

Lebih lanjut Retno mengatakan, “Melalui ACFM di Busan Film Festival ini, kami melakukan pemetaan produksi dan distribusi konten serta menindaklanjuti agenda pertemuan yang sudah terjadwal sebelumnya di booth Pavilion Indonesia,” tambah Retno.

Baca Juga: Kemendikbudristek Fasilitasi Delegasi di Busan International Film Festival 2023, Ini Film yang Dikirim

Materi pustaka Indonesiana.TV yang ditawarkan secara nonkomersial di ajang ACFM meliputi judul-judul Susur Budaya Khatulistiwa (Ono Niha), Raja Ampat, Nyantrik, Uma dan Tatto, Nafas Bumi Kalimantan, Masih Terapung, Ako dan Laut, Desa Timun, Suara Danau, Jejak Peradaban, Muara Jambi Bertutur, Lembah Walanae, Ananda Sukarlan (Prambanan a Twilight Tryst dan Matahari Terbenam di Timur), serta Sudut Pandang Heridono dan Sudut Pandang Marwah Gamelan.

Pustaka konten Indonesiana.TV terdiri atas kategori dokumenter, drama, gelar wicara, seni pertunjukan, dan seri animasi anak. Sebagian besar konten ini diproduksi oleh BMK dengan memenuhi spesifikasi teknis broadcast sehingga sangat layak dibawa dan didistribusikan oleh jaringan televisi di negara lain sebagai alat diplomasi budaya Indonesia.

“Pertemuan dengan banyak pihak selama menghadiri Asian Contents & Film Market di Busan membuka celah jalur kerja sama dengan berbagai platform penayangan konten berbasis budaya,” ujar Heni Wiradimaja, Koordinator Utama Indonesiana.TV.

 

Indonesiana.TV adalah kanal konten kebudayaan pertama di Indonesia yang dikelola oleh Kemendikbudristek untuk mendukung Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya. Kehadiran Indonesiana.TV melalui jaringan televisi dan internet diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal Indonesia agar lestari dan berkembang.

Tayangan Indonesiana.TV dapat disaksikan melalui laman www.indonesiana.tv dan jaringan televisi berlangganan IndiHome kanal 200 (HD) dan 916 (SD).***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler