JURNAL SOREANG - Tari kontemporer adalah gaya tari interpretatif yang menganut inovasi, memadukan teknik dari berbagai genre, termasuk balet klasik, jazz, tari modern, dan tari liris. Genre tari ini, yang lebih berfokus pada kerja lantai daripada kerja kaki dan pointe, tidak dibatasi oleh aturan yang mengatur bentuk tarian tradisional.
Alih-alih, itu bergantung pada improvisasi dan keserbagunaan dan dicirikan oleh kebebasan bergerak dan fluiditas, membiarkan penari mengeksplorasi hubungan pikiran-tubuh dan secara ideal membangkitkan emosi penonton.
Tarian kontemporer terkadang dianggap sebagai bentuk bercerita, dan penari dapat menggunakan media tersebut untuk menggambarkan karakter, memutar ulang peristiwa, atau menyampaikan cerita pribadi.
Rutinitasnya juga dapat mengkomunikasikan ide-ide abstrak, seperti nilai-nilai etika, penerimaan diri, dan masalah sosial yang tepat waktu. Kostum biasanya mencerminkan topik atau nada musik pengiring, dan penari sering tampil dengan telanjang kaki.
Pelaku dapat menampilkan jenis tarian ini dengan berbagai gaya musik, puisi dan lagu kata yang diucapkan, atau keheningan.
Pada 1980-an, istilah tari kontemporer menggambarkan rutinitas yang tidak mengikuti aturan ketat tari klasik. Penari kontemporer era ini mulai menciptakan dinamika baru, mengeksplorasi gerakan-gerakan yang tidak konvensional dan mendorong batas-batas bentuk manusia.
Baca Juga: Para Wanita Simak Ini! Ciri-ciri Kamu Termasuk ke dalam High Value Woman