Ketika Hari Kasih Sayang menjadi Hari Terlarang, Ini 5 Negara di Dunia yang Melarang Perayaan Hari Valentine

- 11 Februari 2023, 15:22 WIB
Ilustrasi Negara di Dunia yang Melarang Perayaan Hari Valentine
Ilustrasi Negara di Dunia yang Melarang Perayaan Hari Valentine /Pexels/RODNAE Productions

Sejak saat itu, lapor Al Arabiya English, orang Saudi secara terbuka menyambut hari raya tersebut dan harga bunga serta hadiah yang bertabur hati, dimana yang telah lama membengkak sebab kerahasiaan seputar hari raya tersebut, telah menurun.

2. Pakistan

Liburan adalah rebutan di Pakistan. Pada tahun 2016, presiden negara saat itu, Mamnoon Hussain, mendesak warga Pakistan untuk menghindari Hari Valentine, dengan mengatakan kepada pertemuan yang sebagian besar siswa perempuan bahwa liburan itu dianggap tidak ada hubungannya dengan budaya mereka.

Baca Juga: Pecinta Horor Merapat! 4 Rekomendasi Drakor 'Supranatural' Buatmu, Salah Satunya Dibintangi Lee Min Ho Loh

Pernyataan tersebut, yang secara luas ditafsirkan sebagai tanda dukungan oleh kelompok garis keras Islam di negara tersebut, mendorong larangan tahun 2017 oleh pengadilan tinggi negara dan dekrit untuk menghapus semua jejak Hari Valentine dari ruang publik dan melarang barang dagangan, iklan, atau promosi liburan di media.

Itu tidak mengurangi antusiasme beberapa orang Pakistan. Terlepas dari gangguan dan pengawasan polisi, pemberontak romantis menemukan cara untuk mendapatkan bunga dan memberikan hadiah sentimental kepada kekasih mereka untuk liburan, meskipun sebagian besar melakukannya secara tersembunyi.

“Orang-orang masih akan pergi keluar dan melakukan hal mereka dan bersenang-senang, yang mungkin hanya dengan cara yang berbeda, Anda tidak bisa melarang cinta,” Ujar seorang pelanggar hukum yang berencana membuat sarapan romantis untuk istrinya pada 14 Februari kepada New York Times pada 2018.

3. Malaysia

Pihak berwenang Malaysia juga telah melakukan yang terbaik untuk menghilangkan liburan tersebut. Pada tahun 2005, Dewan Fatwa negara, yang menafsirkan hukum Islam dan membuat keputusan, menyatakan Hari Valentine bertentangan dengan Islam disebabkan memiliki unsur-unsur kekristenan. Meskipun kelompok Kristen mendesak dewan untuk mempertimbangkan kembali, mengklaim ada sedikit hubungan antara Hari Valentine modern dan Kekristenan, larangan itu tetap ada.

Baca Juga: APH Terima Laporan Indikasi Gratifikasi, Jamparing Institut Soroti Kinerja Inspektorat Kabupaten Bandung

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: National Geographic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x