JURNAL SOREANG – Hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan menjadi salah satu penyebab utama penularan HIV/AIDS, dan menimbulkan gejala di tiap fase infeksinya.
HIV yang dapat menular lewat air mani dan cairan Miss V saat berhubungan intim adalah salah satu ke dalam penyakit menular seksual.
Jika melakukan hubungan intim yang tidak sehat dengan berganti-ganti pasangan, maka akan meningkatan risiko penularan HIV dari satu orang ke banyak orang.
Baca Juga: Mengenal Efek Samping ARV, Obat yang Harus Dikonsumsi Pengidap HIV untuk Cegah Pertumbuhan Virus
Bahkan mungkin orang yang tidak melakukan hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan (hanya dengan pasangan sah saja) pun dapat berisiko terinfeksi HIV jika pasangannya melakukan hal yang bertentangan.
Jelas itu akan sangat merugikan, terlebih jika hubungan intim tersebut membuahkan kehamilan, bahkan bayi yang tidak berdosa juga bisa ikut menanggung risikonya.
Karena seorang ibu dapat menularkan HIV pada anaknya selama kehamilan, saat persalinan dan jika ia menyusui.
Terlepas dari banyaknya dampak negatif tersebut, kita harus mengetahui apa saja gejala yang akan timbul dari infeksi HIV agar dapat mencegah kondisi infeksi bertambah buruk dan berkembang menjadi AIDS.