Peneliti Ungkap Fakta Kematian Karena Hubungan Intim, Wanita Paling Banyak Kasusnya, Ko Bisa? Ini Alasannya!

- 17 September 2022, 16:07 WIB
Ilustrasi wanita yang kesakitan setelah hubungan intim yang tak jarang berakibat ke matian karena terkena serangan jantung
Ilustrasi wanita yang kesakitan setelah hubungan intim yang tak jarang berakibat ke matian karena terkena serangan jantung /unsplash

JURNAL SOREANG - Kematian karena hubungan intim terdengar cukup konyol, namun Anda sepertinya salah.

Benar, ini bukan lelucon karena sejatinya kematian mengintai Anda saat hubungan intim.

Walaupun kematian memang bisa terjadi di mana saja namun kematian saat hubungan intim bukan isapan jempol.

Baca Juga: Kilas Balik - Dibalik Pergerakan G30S PKI, Benarkah DN Aidit Dalangnya? Simak Faktanya

Namun faktor pendorong yang melatarbelakanginya menjadi hal yang membuat persentase kematian lebih tinggi.

Apapun itu tak Ada yang menyadari ini, namun ini benar dan cukup serius karena beberapa kasus terjadi dan berulang kali ditemukan.

Hubungan intim memiliki banyak efek fisik dan psikologis yang bermanfaat, termasuk mengurangi tekanan darah tinggi.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Selaput Dara, Benarkan Saat Hubungan Intim Bisa Robek atau Rusak?

Hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tidur yang lebih baik lagi.  

Tindakan fisik dalam hubungan intim dan orgasme melepaskan hormon oksitosin, yang disebut hormon cinta, yang penting dalam membangun kepercayaan dan ikatan di antara orang-orang.  

Tapi ada sisi gelapnya orang terkadang meninggal selama atau tak lama setelah berhubungan intim.

Baca Juga: Anda Pemilik Perut Buncit? Gak Perlu Diet untuk Meratakannya,Cukup Hindari 2 Makanan Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Untungnya, insidennya sangat rendah dan menyumbang 0,6 persen dari semua kasus kematian mendadak.

Ada banyak alasan mengapa ini terjadi pada orang-orang dalam kebanyakan kasus.

Ini disebabkan oleh ketegangan fisik dari aktivitas seksual, atau misalnya obat untuk mengobati disfungsi ereksi, obat-obatan terlarang, seperti kokain dan yang lainnya.

Baca Juga: Jalan Buntu Bongkar Sejarah G30S PKI! Permintaan DN Aidit Untuk Bertemu Soekarno, Ditolak, Kenapa?

Risiko kematian jantung mendadak lebih tinggi seiring bertambahnya usia yang membuat ini sangat serius.

Sebuah studi postmortem forensik dari Jerman terhadap 32.000 kematian mendadak selama periode 33 tahun menemukan bahwa 0,2 persen kasus terjadi selama aktivitas seksual.  

Kematian mendadak sebagian besar terjadi pada pria dengan usia rata-rata 59 tahun.

Baca Juga: Jarang Disadari Istri! Inilah 6 Perlakuan Suami Setelah Hubungan Intim yang Menandakan Ia Tulus Mencintai Anda

Dan penyebab paling sering adalah serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard.  

Studi kematian jantung mendadak dan aktivitas seksual dari AS, Prancis, dan Korea Selatan menunjukkan temuan serupa

Namun baru-baru ini, para peneliti di St George's, University of London, menemukan bahwa fenomena ini tidak hanya terbatas pada pria paruh baya.

Baca Juga: LPG 3 Kg Akan Dikurangi , Pemerintah Akan Konversi ke Kompor Gas , Masyarakat Sudah Siap ?

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Cardiology, menyelidiki kematian jantung mendadak pada 6.847 kasus yang dirujuk ke pusat patologi jantung di St George antara Januari 1994 dan Agustus 2020.

Dari jumlah tersebut, 17 atau sekitar 0,2 persen terjadi selama atau dalam satu jam setelah aktivitas seksual.  

Rata-rata usia kematian adalah 38 tahun, dan 35 persen kasus terjadi pada wanita, yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya.

Baca Juga: Bjorka Asli Masih Berkoar, Pria Madiun yang Berprofesi Tukang Es Tetap jadi Tersangka, Ternyata Ini Perannya!

Kematian ini biasanya tidak disebabkan oleh serangan jantung, seperti yang terlihat pada pria yang lebih tua.  

Dalam setengah dari kasus atau 53 persen serangan jantung ditemukan secara struktural normal.

Dan irama jantung abnormal mendadak yang disebut sindrom kematian aritmia mendadak atau Sads adalah penyebab kematian.  

Baca Juga: Hitung-Hitungan Biaya Nonton Piala Dunia 2022 Qatar, Fans Brazil dan Argentina akan Jadi yang Paling Boros

Diseksi aorta adalah penyebab terbesar kedua 12 persen, di sinilah lapisan-lapisan di dinding arteri besar dari jantung yang memasok darah ke seluruh tubuh robek.

Dan darah mengalir di antara lapisan-lapisan itu menyebabkannya menonjol dan pecah.

Kasus yang tersisa disebabkan oleh anomali struktural seperti kardiomiopati atau penyakit otot jantung.

Baca Juga: Diduga Hubungan Intim dengan Pria Lain, TKI Ini Dikabari Istri Hamil 4 Bulan Padahal Sudah 1 Tahun Tak Bertemu

Ini yang membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh Anda, atau dari kelompok kondisi genetik langka yang dikenal sebagai channelopathies.  

Di sinilah saluran ion yang membiarkan natrium dan kalium masuk dan keluar dari sel-sel di otot jantung tidak bekerja dengan baik.  

Perubahan natrium dan kalium dalam sel dapat mengubah arus listrik melalui otot jantung dan mengubah cara detaknya.

Baca Juga: Suka Gatal? Begini Cara Merawat Miss V Menurut Dokter, Bikin Suami Puas Saat Hubungan Intim

Irama jantung yang berubah dapat menyebabkan kekurangan oksigen atau iskemia miokard.

Dan dapat menyebabkan serangan jantung mendadak dimana jantung berhenti berdetak.

Studi baru ini menunjukkan bahwa kematian jantung mendadak pada orang di bawah usia 50 tahun terutama disebabkan oleh sindrom kematian aritmia mendadak atau kardiomiopati.  

Baca Juga: Ini Peran MAH asal Madiun yang Ditangkap Karena Kasus Hacker Bjorka, Siapa Hacker Bjorka yang Sebenarnya ?

Orang dewasa yang lebih muda yang telah didiagnosis dengan kondisi ini harus mencari nasihat dari ahli jantung mereka tentang risiko yang terkait dengan aktivitas seksual.  

Namun, insiden kematian yang rendah dalam studi ini menunjukkan bahwa risikonya sangat rendah, bahkan pada orang dengan kondisi jantung yang sudah ada.

Tapi tunggu dulu, walaupun jarang namun faktanya memang terjadi, jadi tolong untuk tetap memperhatikan ini dengan melakukan seks dengan porsi yang cukup jangan berlebihan dan jangan memaksakan diri.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: theconversation.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah