Oleh karenanya, komunikasi di antara pasangan sangat penting dengan tujuan untuk memahami perasaan satu sama lain.
Selain itu, pengalaman pahit keguguran bisa membuat pasangan suami istri tidak stabil secara emosional, dan membutuhkan waktu untuk pulih kembali.
Pasangan suami istri bisa memulai program kehamilan kembali setelah sang istri sudah pulih, dan saat menstruasi telah terjadi lagi secara normal.
Setelah pendarahan menstruasi berhenti dan masa subur dimulai, maka ada kemungkinan peningkatan pembuahan.
Namun, keamanan berhubungan intim dan kehamilan setelah keguguran tergantung pada kondisi fisik dan emosional pasangan, terutama sang istri.
Oleh karena itu, dokter kandungan menyarankan agar pasangan menunggu setidaknya 1 hingga 3 bulan setelah keguguran.
Agar pasangan dapat menyiapkan kesehatan fisik, mental dan emosionalnya sebelum bersiap untuk kehamilan selanjutnya.
Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan program kehamilan kembali, pasangan suami istri harus tetap mengkonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter, mengingat riwayat keguguran sebelumnya.