Harus Tau! Berikut Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Obesitas, Salah Satunya Adalah Penyakit Jantung

- 12 September 2022, 21:40 WIB
ilustrasi, Harus Tau! Berikut Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Obesitas, Salah Satunya Adalah Penyakit Jantung / Unsplash/ Towfiqu barbhuiya
ilustrasi, Harus Tau! Berikut Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Obesitas, Salah Satunya Adalah Penyakit Jantung / Unsplash/ Towfiqu barbhuiya / Towfiqu barbhuiya/Unsplash

JURNAL SOREANG - Obesitas atau kegemukan, adalah kondisi medis berupa kelebihan lemak pada  tubuh. 

Obesitas juga dapat merugikan bagi kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh.

Sebagian besar penyebab obesitas yaitu kombinasi antara kelebihan asupan energi dari makanan dan kurangnya melakukan aktivitas fisik, dan olahraga.

Baca Juga: Waspada! 1 dari 3 Kaum Muda Berusia di Bawah 40 Tahun Berpotensi Alami Gangguan Seksual Menurut Dokter Boyke

Selain itu, obesitas juga bisa terjadi karena menyukai makanan cepat saji yang banyak mengandung karbohidrat, gula, atau lemak.

Berikut ini adalah tujuh kondisi yang terkait dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

  1. Penyakit Jantung dan Stroke

Berat badan ekstra atau obesitas membuat Anda lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Baca Juga: Ternyata Berhubungan Intim dengan Pasangan Setelah Bertengkar Ada Manfaatnya, Berikut Penjelasannya

Kedua kondisi tersebut akan membuat Anda lebih mungkin terkena penyakit jantung atau stroke.

Untuk mengurangi terkena penyakit jantung atau stroke anda bisa melakukan diet atau olahraga yang bisa menurunkan berat badan, Kehilangan lebih banyak berat badan telah terbukti dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung lebih banyak lagi.

  1. Diabetes tipe 2

Kebanyakan orang yang memiliki diabetes tipe 2 kelebihan berat badan atau obesitas. Anda dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dengan menurunkan berat badan, makan makanan yang seimbang, tidur yang cukup , dan berolahraga lebih banyak.

Baca Juga: Laga Mantan di Matchday 2 Liga Champions, Haaland Bertemu Borussia Dortmund, Lewandowski Sapa Bayern Munchen

Jika Anda menderita diabetes tipe 2 , menurunkan berat badan dan menjadi lebih aktif secara fisik dapat membantu mengontrol kadar gula darah Anda. 

  1. Kanker

Beberapa penelitian juga melaporkan hubungan antara obesitas dan kanker kandung empedu, ovarium, dan pankreas.

  1. Penyakit kandung empedu

Penyakit kandung empedu dan batu empedu lebih sering terjadi jika Anda kelebihan berat badan.

Penurunan berat badan yang sangat cepat atau penurunan berat badan dalam jumlah besar, dapat membuat Anda lebih mungkin terkena batu empedu. 

Baca Juga: 5 Jenis Radang Sendi yang Umum Terjadi, Salah Satu Adalah Encok

  1. Osteoartritis

Osteoarthritis adalah kondisi sendi umum yang paling sering mempengaruhi lutut , pinggul, atau punggung. Membawa pound ekstra memberi tekanan ekstra pada sendi-sendi ini dan mengikis tulang rawan (jaringan bantalan sendi) yang biasanya melindungi mereka.

Penurunan berat badan dapat mengurangi stres pada lutut , pinggul, dan punggung bawah dan dapat memperbaiki gejala osteoartritis.

  1. Asam Urat

Asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian. Itu terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak asam urat dalam darah Anda, Asam urat ekstra dapat membentuk kristal yang mengendap di persendian.

Asam urat lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan. Semakin berat badan anda maka akan semakin besar kemungkinan terkena asam urat.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Bandung dan Sekitarnya, Selasa 13 September 2022 dan Doa Berlindung dari Syetan

Dalam jangka pendek, perubahan berat badan yang tiba-tiba dapat menyebabkan serangan asam urat. Jika Anda memiliki riwayat asam urat, tanyakan kepada dokter Anda cara terbaik untuk menurunkan berat badan.

  1. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah kondisi pernapasan yang terkait dengan kelebihan berat badan.

Sleep apnea dapat menyebabkan seseorang mendengkur berat dan berhenti bernafas sebentar saat tidur. 

Sleep apnea dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan membuat penyakit jantung dan stroke lebih mungkin terjadi.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: webmd.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah