JURNAL SOREANG – Suami mungkin pernah atau bahkan kerap mengalami Mr P atau organ intim bengkok saat ereksi hubungan intim.
Pada dasarnya Mr P atau organ intim bengkok saat ereksi hubungan intim normal terjadi pada suami.
Perlu diketahui bahwa Mr P atau organ intim bengkok saat ereksi hubungan intim bisa terjadi ke berbagai arah, baik kiri, kanan, atas, atau bawah.
Baca Juga: Resmi! Sungjin Jadi Member Day6 Pertama yang Telah Selesai Masa Wamilnya, Langsung Hadiri Fanmeet
Meskipun demikian tak sedikit para suami yang memahami kondisi Mr P atau organ intim bengkok saat ereksi hubungan intim.
Sehingga, masih banyak yang takut terjadi sesuatu pada Mr P atau organ intimnya yang bengkok saat ereksi hubungan intim tersebut.
Bahkan kondisi Mr P bengkok tersebut bisa membuat suami takut menyebbkan patah pada organ intimnya.
Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Jakarta dan Sekitarnya, Rabu 7 September 2022 dan Doa Berlindung dari Syetan
Menurut Seksolog dokter Haekal Anshari, Mr P atau organ intim suami bengkok saat ereksi hubungan intim merupakan hal yang wajar.
Baik bengkok kea rah kiri, kanan, depan, atau belakang, kata dokter Haekal Anshari.
“Mr P bengkok ke berbagai arah adalah variasi anatomi yang normal,” kata dokter Haekal Anshari.
Bahkan dokter Haekal Anshari mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak memerlukan penanganan apapun selama tidak menyebabkan gangguan atau keluhan.
“Tidak memerlukan penanganan khusus, asalkan tidak menyebabkan gangguan,” kata dokter Haekal Anshari, menambahkan.
Kemudian lebih lanjut dokter Haekal Anshari membeberkan fakta ilmiah mengenai Mr P.
“Di dalam Mr P ada sebuah jaringan seperti spons yang akan dialiri darah dan mengembang saat ereksi.
Kalau jaringan yang seperti spons ini tidak mengembang secara merata, maka bisa menyebabkan bemngkok, merupakan variasi anatomi normal,” katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari YouTube VDVC Health pada Rabu, 7 September 2022.
Namun, menurut dokter Haekal Anshari ada hal yang perlu diwaspadai, yakni jika Mr P atau organ intim suami bengkok lebih dari 30 derajat bahkan disertai keluhan.
Mr P bengkok lebih dari 30 derajat bisa menyebabkan kehulan sebagai berikut:
1. Kesulitan penetrasi
2. Gangguan ejakulasi
3. Nyeri
Selanjutnya, hal tersebut menurut dokter Haekal Anshari merupakan penyakit peyronie, yang umumnya diderita pria usia 40 tahun ke atas.
“Penyebab pastinya belum diketahui, tapi diduga berkaitan cedera berulang pada pembuluh darah Mr P dan risiko meningkat bagi laki-laki yang telah melakukan operasi dan radiasi kanker prostat,” kata dokter Haekal Anshari.
Sehingga, secara umum ia mengatakan bahwa Mr p bengkok saat ereksi adalah hal yang wajar selama tidak ada keluhan.
Namun, jika para suami merasakan keluhan karena Mr P bengkok saat ereksi sebagiknya segera berkonsultasi pada dokter spesialis urologi.
Tujuannya yakni untuk memastikan kondisi Mr P atau organ intim suami secara umum.
Jika memang ada gangguan atau penyakit peyronie, maka segera bisa dilakukan tindakan secara medis.
Sehingga, jika mengalami Mr P atau organ intim bengkok, sebaiknya jangan menggunakan atau mengonsumsi obat-obatan yang tidak direkomendasikan atau tidak di bawahh pengawasan dokter karena bisa berisiko lebih serius.***