Priapimus termasuk kondisi darurat medis. Bila tidak segera ditangani, gangguan ereksi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada Mr P.
Priapimus memang tidak umum terjadi, kondisi ini lebih sering menyerang laki-laki yang mengalami:
Sickle cell anemia (anemia bulan sabit), tumor dan infeksi pada organ panggul, leukemia, trauma pada organ genital atau saraf tulang belakang serta pengguna obat-obatan terlarang.
Selain itu pada pria yang sering mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati anaphrodisia, obat-obatan anticemas atau depresi seperti trazodone HCl atau chlorpomazine, antikoagulan, alkohol dan adiktif diprediksi mudah teridap resiko priapimus.
Baca Juga: Tertangkap! Puluhan Penimbun dan Pengoplos BBM Bersubsidi Diringkus Polda Jateng
Penyebab lainnya yang juga turut dapat menyebabkan priapimus adalah luka, cedera pada tulang belakang, gigitan hewan seperti, laba-laba, sengatan kalajengking, keracunan karbon monoksida, penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf, dan metabolisme dan trombosis.
Priapimus ini bisa kambuh hingga berkali-kali dan berlangsung lama.
Ketika penyakit ini muncul yang terjadi adalah ereksi berulang terus-menerus, kondisi ini menyebabkan penis menjadi nyeri.
Kondisi pada priapimus ini biasanya berlangsung hingga beberapa jam, bahkan bisa beberapa hari.