Network
JURNAL SOREANG - Memecahkan masalah adalah aspek penting dari hubungan yang sukses.
Tidak ada pasangan yang sempurna, kata seorang konselor pernikahan seperti dikutip Jurnal Soreang dari HerStory.
Alih-alih membayangkan hubungan yang sempurna, pasangan yang didasarkan pada kenyataan dan terbuka satu sama lain lebih mudah menerima kesalahan, kebiasaan, dan kebiasaan satu sama lain.
Kebahagiaan memiliki banyak kesempatan, tetapi yang tak terhindarkan juga dialami seperti pertengkaran, kesalahpahaman, perasaan terluka, kecemburuan, dan kurangnya cinta.
Baca Juga: Sudah Tak Perawan, Apakah Wanita Wajib Memberitahu pada Calon Suami Sebelum Menikah? ini Kata Ahli
Sekarang, daripada mencoba menghindarinya, konselor menyarankan untuk lebih memahami kebenaran yang mungkin memicu pertengkaran.
Berikut kebenarannya, yang menguji sebuah hubungan pernikahan dan menjadi lebih langgeng :
1. Keintiman membutuhkan usaha untuk menjaga gairah
Seperti pekerjaan, melakukan hal yang 'sama' tetapi Anda harus menjaga semangat tetap hidup.
Menurut konselor kesehatan mental dan terapis pernikahan yang berbasis di Florida, Erin Parisi, setiap pasangan harus berusaha menjaga hal-hal menarik.
Baca Juga: 6 Lubrikasi yang Tidak Boleh Digunakan dalam Aktivitas Hubungan Intim, Hati-hati No 5
Tetap setia menghadapi masalah medis yang mengganggu, hingga jadwal khusus untuk memperkuat keintiman seperti Berhubungan Intim dengan suami dan istri.
Ketika satu orang merasa kurang intens, rasa aman dalam tubuh tidak bisa dihindari.
Saran Parisi, ada baiknya berkomunikasi secara terbuka dan mengutamakan kehidupan Hubungan Intim agar semuanya tetap sehat.
2. Terkadang hampir membenci pasanganmu
Pemahaman beberapa orang berdasarkan pengalaman mengarah pada kesimpulan bahwa jika pasangan saling mencintai maka perlu untuk saling membenci juga.
Menurut Parisi, ini salah, karena cinta tidak selalu merupakan lawan dari kebencian dan ketidakpedulian.
Ia menambahkan, konflik adalah hal yang wajar. Tetapi bagaimana seseorang menangani konflik yang menentukan apakah suatu hubungan perkawinan akan berkembang atau menderita.
3. Tidak semua masalah bisa diselesaikan
Kebenaran berdasarkan fakta tidak selalu rapi atau dapat diterima dan kemudian dipecahkan.
Bahkan dalam pernikahan yang telah dicoba dan diuji, ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
Itu berarti penting untuk mengenali dan mempelajari perbedaan antara masalah yang dapat diselesaikan atau perlu dikelola secara berbeda, kata Sarah E. Clark, terapis berlisensi dan pakar hubungan.
4. Perubahan kehidupan sosial
Banyak pasangan merasa di awal pernikahan tidak ada yang berubah dengan lingkaran sosial mereka.
Padahal sebenarnya tidak mungkin karena waktu yang Anda miliki setelah menikah perlu dikelola dengan lebih bijak. Rabi Shlomo Slatkin, MS., LCPC.
Dikatakannya saat ini, perlu disadari bahwa setiap orang membutuhkan ruang untuk kehidupan sosialnya masing-masing dengan tetap menjaga prioritas.
5. Pasangan telah berubah
Ketika rona emas pernikahan memudar, seseorang mungkin menyadari bahwa pasangannya telah berubah. Tidak seperti yang dia tahu seperti hari-hari pacaran.
Pada titik tertentu, ini adalah kenyataan yang pahit, tetapi saran Slatkin, meskipun berubah, bisa semenarik yang Anda kira.
Dia mungkin melihat dunia dengan sangat berbeda dan tidak apa-apa.
Pesan Slatkin, kemampuan untuk menghormati dunia orang lain adalah bahan utama untuk hubungan yang sukses.
Dan ini perlu dilakukan dua arah agar kita bisa saling membantu menjadi lebih baik dan mencintai serta menghargai perbedaan. ***
