Pasalnya saat nifas kondisi mulut rahim masih terbuka dan bisa menyebabkan masalh serius seperti infeksi dan penyebaran bakteri atau virus.
Sebaiknya, lanjutnya, hubungan intim dilakukan setelah fase nifas benar-benar selesai.
“Darah (nifas) harus berhenti dulu (baru boleh kembali melakukan hubungan intim), bisa menyebabkan infeksi karena mulut rahim masih terbuka,” katanya, emengaskan.
Selanjutnya, beberapa istri mengeluhkan rasa sakit atau nyeri saat melakukan hubungan intim setelah keguguran.
Hal tersebut, kata dr. Prima Progestian, bisa disebabkan oleh infeski atau guncangan emosional.
“Pascakeguguran bisa merasa nyeri, penyebab harus dicari tahu apakah ada infeksi atau guncangan emosional sehingga hubungannnya seret, sakit nyeri,” katanya.
Sehingga, menurut dokter Prima, selain kondisi fisik termasuk nifas, kondisi mental istri setelah keguguran harus dipastikan stabil sebelum melakukan hubungan seks atau bercinta.