Dilansir Jurnal Soreang dari kanal YouTube Dokter 24, bau asam ini muncul karena adanya bakteri baik yaitu lactobacillus, dan menandakan jika vagina sedang dalam kondisi yang sehat.
Bakteri tersebut berfungsi untuk menjaga kesehatan vagina yang berperan melawan infeksi bakteri penyebab penyakit menular seksual.
Sedangkan parfum untuk Miss V memiliki kandungan zat kimia yang tingkat keasamannya tidak diketahui.
Jika vagina terpapar bahan kimia tersebut, tidak menutup kemungkinan keseimbangan PH alaminya akan terganggu dan akhirnya lactobacillus tidak bekerja dan menyebabkan infeksi.
Jika terjadi infeksi, vagina bisa menjadi lebih berbau, mengeluarkan cairan yang tidak normal dan terasa seperti terbakar.
Infeksi ini juga bisa menjalar sampai ke radang panggul dan menyebabkan kemandulan apabila tidak ditangani dengan baik.
Penggunaan parfum vagina juga bisa meningkatkan resiko iritasi di kulit vagina, sebab organ intim memiliki lapisan kulit yang tipis dan sensitif, serta mudah teriritasi jika tidak dijaga dengan baik.
Selain bisa meningkatkan risiko iritasi, memberikan parfum pada area Miss V juga dapat menimbulkan gatal yang hebat.