JURNAL SOREANG- Ukuran Mr P sebenarnya, sangat dipengaruhi oleh Ras, Genetik, Hormon, Kondisi badan, dan Nutrisi.
Salah satunya adalah Ras Afrika. Biasanya orang Afrika memiliki ukuran yang lebih besar, dibanding yang lainnya.
Selain itu, faktor genetik atau keturunan pun, merupakan hal yang sangat berperan, juga komposisi badan.
Seorang laki-laki yang berbadan gemuk, kecenderungan memiliki ukuran Mr p dibawah rata-rata.
Namun dari semua faktor yang telah dijelaskan tadi, hormonal merupakan faktor yang paling dominan.
Hormon Testosreton, merupakan hormon utama pada pria yang berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan Mr P.
dr. Haikal Anshari lebih lanjut menjelaskan, jika lelaki mengalami gangguang hormonal, misalnya kadar hormon Testosreto, rendah.
Maka hal ini, akan sangat berdampak pada pola pertumbuhan dan perkembangan Mr P lelaki itu sendiri.
Jika ada yang mengalami hal tersebut, dan diatasinya sebelum laki-laki ini 'akil baligh", akan sangat efektif.
Baca Juga: Harap Waspada! 5 Dampak Negatif jika Keseringan Mastrubasi Bagi Kesehatan
Namun, jika hal tersebut dilakukan sebaliknya, maka dipastikan terapi tersebut tidak akan ada manfaatnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pada saat ini sangat banyak pria yang sejatinya tidak puas dengan Mr P yang dimilikinya.
Sehingga banyak pria yang melakukan pengobatan, dan termakan oleh iklan-iklan yang konon bisa mengubah Mr P nya.
Baca Juga: Dilema EXO-L Saat Chen Tampil Kembali Bersama Grup Tapi Sehun Tak Ikut di Konser SMTOWN 2022
Akibatnya, banyak para pria yang melakukan hal tersebut mendapat efek samping yang cukup parah.
Salah satunya contohnya adalah injeksi silikon yang sejatinya dapat berdampak pada gangguan pembuluh darah dari Mr P hingga membusuk.
Menurut dr. Haikal Anshari, jika pria yang tidak puas dengan ukuran Mr p, dan tidak mendapati gangguang fungsi ereksi, sebaiknya hindari hal seperti itu.
Selama ukuran Mr P yang dimiliki ukurannya normal, serta tidak ada ganggung terhadap fungsi ereksi, maka tidak perlu melakukan pengobatan yang tidak jelas.
Intinya, jika tidak ada indikasi sebaiknya jangan lakukan pengobatan yang sejatinya tidak jelas.
Namun bagi anak laki-laki, jika mengalami obesitas, dan ukuran Mr P nya tidak normal, sebaiknya lakukan pengobatan sebelum akil baligh.***