JURNAL SOREANG - Dalam menjalankan aktivitas hubungan intim pasangan suami istri atau pasutri akan saling menstimulasi gairah satu sama lain di bagian tubuh sensitifnya.
Salah satu area tubuh sensitif istri adalah payudara yang mampu membangkitkan hasrat dan gairah hubungan intim.
Baca Juga: Mengenal 5 Alasan Mengapa Wanita Lakukan Pijat Payudara, dari Kesehatan hingga Kecantikan
Suami akan menstimulasi bagian payudara istri dengan menghisap ataupun meremas guna membangkitkan gairah hubungan intim istri.
Seperti diketahui bahwa gairah istri cenderung lebih sulit bangkit ketimbang suami, untuk melakukan hubungan intim.
Baca Juga: Mengenal 5 Alasan Mengapa Wanita Lakukan Pijat Payudara, dari Kesehatan hingga Kecantikan
Selain mampu meningkatkan gairah hubungan intim, beberapakalangan percaya bahwa tindakan meremas payudara istri juga mampu mengurangi resiko kanker.
Beberapa pihak mengklaim, ketika rutin meremas payudara istri dapat mencegah dan mengurangi resiko penyakit kronis tersebut.
Lalu bagaimana kacamata medis menilai kepercayaan dan isu yang beredar mengenai kegiatan meremas payudara dapat mengurangi resiko timbulnya kanker?
Penelitian yang dilakukan oleh UC Berkeley dan Lawrence Berkeley Nations Laboratory sebagaimana dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari theworld.org pada Selasa, 16 Agustus 2022, mencoba melakukan pembuktian secara ilmiah mengenai pengaruh meremas terhadap tingkat resiko kanker.
Baca Juga: Lirik Lagu 17 Agustus Tahun 45, Nyanyikan untuk Menyambut dan Merayakan HUT RI ke 77 Besok
Hasil riset tersebut membuktikan bahwa kekuatan mekanik yang dihasilkan dari kegiatan menekan atau meremas payudara dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cepat.
Tak hanya itu, hasil riset tersebut juga mengungkap bahwa tekanan pada payudara dapat dengan cepat mengembalikan dan mebimbing saraf yang memicu kanker untuk kembali ke pola pertumbuhan normal dan sehat.
Peneliti riset tersebut mengungkap hal ini sejalan dengan kepercayaan dan teori ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
"Orang-orang telah mengetahui selama berabad-abad bahwa kekuatan fisik dapat mempengaruhi tubuh kita," kata Gautham Venugopalan, anggota terkemukan tim peneliti di University of California di Berkeley.
Baca Juga: Bacaan Doa Upacara HUT Kemerdekaan Indonesia ke 77, Lengkap dengan Link Download, Klik di Sini!
"Ketika kita mengangkat beban otot menjadi lebih besar, gaya gravitasi sangat penting untuk menjaga tulang kita tetap kuat, di sini menunjukkan bahwa keuatan fisik (tekanan) dapat berperan dalam pertumbuhan dan pengembalian sel kanker," lanjutnya.
Para peneliti tidak menganjurkan penekanan atau pemerasan intensitas sedang hingga kuat terhadap payudara istri sebagai pengobatan atau terapi kanker.
Baca Juga: Krisis Performa Tim, Rombongan Pemain Senior Manchester United Desak Petinggi Klub Tambah Lagi Rekrutan Baru
"Kompresi dengan sendirinya tidak mungkin menjadi terapi," kata Daniel Faletcher, bioteknologi dna ilmuan fakultas di Brekeley.
Namun ia menambahkan bahwa penekanan payudara intensitas sedang, dapat berfungsi mendeteksi molekul sel kanker, yang akhirnya bisa dijadiakn acuan terapi.
Baca Juga: 10 Manfaat Menghisap Payudara Istri, Hasil Penelitian Sebut Tak Hanya Tingkatkan Gairah Hubungan Intim Pasutri
"Tapi ini memberi kita pentunjuk baru untuk melacak molekul dan struktur yang pada akhirnya bisa ditargetkan untuk terapi," jelasnya.***