Network
JURNAL SOREANG – Ada sebuah kisah istri tua yang mengatakan bahwa lakukan hubungan intim dapat menginduksi persalinan.
Pasalnya, hubungan intim dapat memicu orgasme istri yang melepaskan hormon dan memicu kotraksi.
Akan tetapi, disebutkan bahwa tidak ada gagasan ilmiah yang konsisten terkait hubungan intim dapat mempercepat persalinan.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Ciro Alves tak Diboyong Persib ke Samarinda di Liga 1
Selain itu, semua juga tergantung pada usia kehamilan istri saat melakukan hubungan intim dengan suaminya.
Dilansir Jurnal Soreang dari laman website parents.com, beberapa ahli juga berpendapat hal lain.
Ada beberapa ahli yang percaya bahwa bercinta di usia kehamilan terlambat (40 minggu atau lebih) dapat membuat anda cepat untuk melahirkan.
Baca Juga: 10 Pemain Sepak Bola Dengan Kartu Merah Terbanyak di Dunia
Hal itu terjadi karena ada rangsangan di leher rahim dan orgasme saat bercinta memicu persalinan.
Selain itu, zat mirip hormone yang ada di dalam air sperma juga dapat memacu persalinan ketika masuk ke Mrs V.
Lalu, hubungan intim juga dapat melepaskan oksitosin yang juga diketahui dapat menyebabkan kontraksi.
Stimulasi yang dilakukan di puting payudara juga melepaskan oksitosin dan jangan ragu untuk memasukkannya sebagai bagian dari foreplay.
Namun, stimulasi yang berlebihan di putting juga dapat berbagai karena menyebabkan kontraksi yang terlalu kuat.
Lantas, apakah melakukan hubungan intim untuk menginduksi persalinan aman dilakukan?
Tidak ada larangan bagi pasutri untuk melakukan aktivitas bercinta selama masa-masa kehamilan.
Selama perut buncit sang istri tidak mengganggu dan bonusnya banyak manfaat yang ditimbulkan.
Hanya saja, tidak semua hubungan intim saat hamil aman bagi setiap orang untuk melakukannya.
Baca Juga: Suami Harus Tahu! 5 Posisi Nyaman untuk Hubungan Intim saat Istri Sedang Hamil, Apa Saja?
Wanita dengan komplikasi kehamilan tertentu seperti plasenta previa dan risiko persalinan prematur justru harus meninggalkan aktivitas bercinta.
Pasutri juga tidak boleh melakukan hubungan intim setelah ketuban pecah yang ditakutkan terjadi infeksi.
Patut juga untuk diingat, bahwa pasutri harus tetap memperhatikan gaya bercinta yang aman untuk wanita.***
