Infertilitas faktor pria tidak selalu jelas, karena gejalanya jarang (walaupun disfungsi seksual bisa menjadi tanda bahaya infertilitas).
Biasanya, jumlah sperma yang rendah atau mobilitas sperma yang terhambat ditentukan oleh analisis sperma. Dengan kata lain, Anda harus menjalani tes kesuburan untuk menemukan masalahnya.
5. Berat badan
Baca Juga: Ingin Bekerja di Brunei Darussalam? Ini yang Harus Dilakukan Calon TKI, Ternyata Begini Caranya
Berat badan Anda memainkan peran utama dalam kesuburan Anda. Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan dapat menyebabkan kesulitan hamil. Faktanya, obesitas diyakini sebagai salah satu penyebab paling umum dari subfertilitas yang dapat dicegah
Penelitian telah menemukan bahwa kehilangan 5 persen hingga 10 persen dari berat badan Anda dapat memicu ovulasi untuk wanita dengan obesitas.
Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan juga dapat memiliki efek buruk pada kesuburan pria.
Sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa pria dengan BMI di bawah 20 mungkin berisiko mengalami penurunan konsentrasi sperma dan jumlah sperma. Pria gemuk telah ditemukan memiliki kadar testosteron yang lebih rendah dan jumlah sperma yang lebih rendah.
Indeks Massa Tubuh (BMI) adalah ukuran bias dan tanggal yang tidak memperhitungkan beberapa faktor, seperti komposisi tubuh, etnis, ras, jenis kelamin, dan usia.