Network
JURNAL SOREANG - Memegang gadget semacam ponsel, tablet, atau bahkan laptop sudah menjadi rutinitas rutin keseharian manusia yang sayangnya bisa mengakibatkan kerusakan, termasuk dalam urusan aktivitas hubungan intim.
Mungkin tanpa disadari, radiasi dari gadget akan menimbulkan beberapa kerusakan bagi tubuh manusia, salah satunya bahkan mengancam kehidupan hubungan intim.
Penggunaan gadget yang terlalu berlebihan akan membawa urusan aktivitas hubungan intim sebagai taruhannya, terutama bagi para kaum suami.
Menurut penelitian, pria yang menggunakan gadget selama lebih dari empat jam sehari memiliki risiko impotensi yang lebih besar daripada mereka yang menggunakannya kurang dari dua jam.
Dilansir dari laman freepressjournal, dua studi baru di Austria dan Mesir telah menghubungkan penggunaan ponsel setiap hari dengan disfungsi ereksi (DE).
Para peneliti percaya kerusakan bisa disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh handset atau panas yang dihasilkannya.
Untuk penelitian ini, para peneliti merekrut 20 pria dengan disfungsi ereksi dan kelompok lain yang terdiri dari 10 pria sehat tanpa keluhan DE.
Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok mengenai usia, berat badan, tinggi badan, merokok, testosteron total atau paparan sumber radiasi lain yang diketahui.
Para ilmuwan menemukan bahwa pria yang mengalami disfungsi ereksi membawa ponsel rata-rata 4,4 jam setiap hari, sedangkan pria tanpa disfungsi ereksi rata-rata 1,8 jam.
“Pria yang menggunakan ponsel dapat mempertaruhkan kesuburan mereka,” kata para peneliti dalam laporan yang diterbitkan dalam buletin terbaru Environmental Health Trust (EHT).
Sebuah organisasi nirlaba, EHT berfokus pada peningkatan kesadaran tentang dampak negatif dari penggunaan ponsel yang tidak aman dan melakukan penelitian mutakhir tentang radiasi gadget.
Tak cuma itu saja, radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel juga berpotensi menimbulkan beberapa risiko kesehatan utama lainnya seperti kanker dan mental yang buruk.
Baca Juga: Anggota Grup Kpop Girls Generation Tampil di Amazing Saturday, Merusuh Bareng Key SHINEE!
Manas Ganguly, Pendiri, Brightsandz Clean Tech menjelaskan bahwa radiasi ponsel adalah salah satu bentuk polusi paling berbahaya dan tidak terlihat yang diciptakan oleh teknologi yang menyebabkan kerusakan besar pada organ reproduksi.
Bahkan, berjam-jam menyimpan ponsel di saku celana berdampak pada kesehatan testis dan kualitas sperma pada pria.
Sementara itu, dikutip dari situs Deccan Chronicle, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cleveland Clinic Foundation of Ohio, penggunaan ponsel menurunkan kualitas air mani dengan mengurangi jumlah sperma, motilitas, viabilitas dan morfologi normal.
Selain itu, perubahan signifikan lebih lanjut diyakini dapat merusak DNA yang mengganggu kesuburan pria.
Baca Juga: Sedih! Anggota grup Kpop Isa STAYC Alami Cedera Pergelangan Kaki, Absen Sementara dari Aktifitas
Beberapa peneliti juga menemukan bahwa 14 persen pasangan di kelompok berpenghasilan menengah dan tinggi mengalami kesulitan untuk hamil.
Institut ilmu kependudukan internasional Mumbai pada tahun 2010 merilis sebuah studi tajam yang menyoroti fakta bahwa telah terjadi peningkatan 30 persen dalam tingkat infertilitas di India dalam kerangka waktu satu dekade (2000-10).
Disebutkan juga bahwa 1 dari 5 pasangan India di masa produktif mereka mengalami infertilitas.
Radiasi yang dipancarkan dari ponsel mempengaruhi aktivitas otak yang juga mengakibatkan gangguan tidur, sakit kepala, dan kelelahan serta mengurangi produksi melatonin.
Paparan radiasi ponsel juga berbahaya bagi wanita yang mencoba hamil. Paparan jangka panjang dan kedekatannya mempengaruhi aktivitas ovarium pada wanita yang menyebabkan infertilitas mereka.
Medan elektromagnetik yang dilepaskan sangat terkenal karena mempengaruhi pertumbuhan janin.
Baca Juga: 4 Kesalahan Diet Mengecilkan Perut Buncit dan Bagaimana Solusinya? Simak Penjelasannya
Banyak dokter dan ahli juga menyarankan wanita untuk membatasi paparan ponsel, terutama selama kehamilan untuk memiliki bayi yang sehat.
Jadi, demi mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, penggunaan gadget mungkin harus lebih diatur lagi meski tak dapat dibantah bahwa kini ponsel adalah kebutuhan sehari-hari.
Perlu digaris bawahi juga bahwa membatasi penggunaan gadget bukan berarti harus memutuskan diri dari semua alat komunikasi.
***
