Kematian Saat Berhubungan Intim Hanya Terjadi Pada Pria Paruh Baya? Ternyata ini Penyebabnya

- 28 Juli 2022, 17:19 WIB
Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat /Pixabay

JURNAL SOREANG - Hubungan intim memiliki banyak efek fisik dan psikologis yang bermanfaat, termasuk mengurangi tekanan darah tinggi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tidur yang lebih baik.

Tindakan fisik hubungan intim dan puncak kenikmatan melepaskan hormon oksitosin, yang disebut hormon cinta, yang penting dalam membangun kepercayaan dan ikatan di antara orang-orang.

Tapi ada sisi gelapnya: orang terkadang meninggal selama atau tak lama setelah berhubungan intim. Untungnya, insidennya sangat rendah dan menyumbang 0,6% dari semua kasus kematian mendadak.

Ada banyak alasan mengapa ini terjadi pada orang-orang. Dalam kebanyakan kasus, ini disebabkan oleh ketegangan fisik dari aktivitas bercinta, atau obat resep (obat untuk mengobati disfungsi ereksi, misalnya), atau obat-obatan terlarang, seperti kokain – atau keduanya.

Baca Juga: Belum Kapok Setelah Banyak Ditolak, Cristiano Ronaldo Kembali Ditawarkan Sang Agen, ke Klub Mana Lagi?

Risiko kematian jantung mendadak lebih tinggi seiring bertambahnya usia. Sebuah studi postmortem forensik dari Jerman terhadap 32.000 kematian mendadak selama periode 33 tahun menemukan bahwa 0,2% kasus terjadi selama aktivitas bercinta.

Kematian mendadak sebagian besar terjadi pada pria (usia rata-rata 59 tahun) dan penyebab paling sering adalah serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard.

Studi kematian jantung mendadak dan aktivitas bercinta dari AS, Prancis, dan Korea Selatan menunjukkan temuan serupa seperti dikutip Jurnal Soreang dari theconversation.com.


Bukan hanya pria paruh baya

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: theconversation.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah