Apa Hubungan antara IBS (Irritable Bowel Syndrome) dengan Kecemasan? Apa Itu IBS? Ini Penjelasan Ilmiahnya

- 11 Juli 2022, 20:55 WIB
ILUSTRASI Usus Besar. Apa Hubungan antara IBS (Irritable Bowel Syndrome) dengan Kecemasan? Apa Itu IBS? Ini Penjelasan Ilmiahnya
ILUSTRASI Usus Besar. Apa Hubungan antara IBS (Irritable Bowel Syndrome) dengan Kecemasan? Apa Itu IBS? Ini Penjelasan Ilmiahnya /Pixabay

Baca Juga: Sindrom 'Savage' Aespa Jadi Juara Pertama United World Chart

Populasi bakteri menguntungkan yang beragam dapat meningkatkan kesehatan mental kita, seperti halnya pertumbuhan bakteri patogen yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental. Komunikasi antara usus dan otak ini dikenal sebagai sumbu usus-otak.

Kami berbicara dengan para ahli untuk melihat mengapa ada hubungan antara IBS dan kecemasan, dan jika ada cara yang dapat diandalkan untuk mengelola kedua kondisi ini bersama-sama.

BAGAIMANA IBS TERKAIT DENGAN STRES DAN KECEMASAN?
Usus kadang-kadang dikenal sebagai 'otak kedua' kita, dan banyak dari kita dapat bersaksi tentang perasaan seolah-olah emosi yang kuat datang dari 'nyali' kita.

Neurotransmitter (seperti serotonin atau dopamin) yang dilepaskan di usus sama dengan yang digunakan oleh sistem saraf pusat untuk berkomunikasi, menurut sebuah penelitian di Journal of Medicinal Food.

Baca Juga: Sindrom 'Savage' Menyebar Keseluruh Dunia Aespa Sibuk Promosi Diberbagai Acara

Ada juga bukti bahwa bakteri di usus kita (mikrobioma kita) sebenarnya menggunakan saraf vagus untuk menyampaikan informasi ke otak.

Ketika kita mengalami stres, otak kita membanjiri sistem kita dengan hormon kortisol, yang dapat memusnahkan populasi bakteri usus ini, karena mereka sangat sensitif terhadap perubahan dan ketidakseimbangan hormon.

Dr Bridgette Wilson, seorang spesialis usus yang mengulas Doctify dan ahli diet klinis dan penelitian, menjelaskan hubungan antara stres dan IBS.

“Sistem saraf di usus kadang-kadang disebut sebagai otak kedua kita karena neuron serupa dan menggunakan sistem pesan yang sama dengan neuron di otak. Emosi di otak bisa memberi sinyal sensasi di usus misalnya 'kupu-kupu di perut'.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: LiveScience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah