Kesadaran memilih gaya berbusana juga perlu dipertimbangkan oleh masyarakat bukan sekedar menakar Sisi estetis dan tren.
Ketika mengkonsumsi produk fashion tetapi juga dengan sadar mempertimbangkan isu sosial dan lingkungan yang ada. Beberapa alternatif yang menolak transportation adalah trendstime atau membeli baju bekas dan banyak upaya individual pula di sosial media seperti menjual barang pribadi yang sudah tidak dipakai.
Bukan hanya dari pihak konsumen saja,
tapi perlu bagi perusahaan tekstil dan evaluasi dan audit perdagangan yang adil dan berstandar produksi.
Adanya sertifikasi yang terlibat dalam proses perdagangan ramah lingkungan akan sangat mendorong kesehatan rantai.
Selain itu negara juga memiliki andil penting dengan kebijakan dan peraturannya dalam mengurangi bahaya kesehatan lingkungan global yang terkait dengan fast fashion.
jadi sesederhana berpakaian saja bisa berdampak bagi bumi dan ekosistem di dalamnya.
Karena itu Setiap tindakan yang kita lakukan seharusnya dipertimbangkan. Apakah dampak yang dihasilkan akan baik atau buruk.***