Sering Beli Produk Fashion? Pertimbangkan Dampak Berikut Ini

- 16 Januari 2022, 12:46 WIB
Foto: kegiatan berbelanja dan dampaknya bagi ekosistem/YouTube ada apa dengan fast fashion
Foto: kegiatan berbelanja dan dampaknya bagi ekosistem/YouTube ada apa dengan fast fashion /

JURNAL SOREANG - Akhir-akhir ini overconsumption (konsumsi berlebihan) memberikan hubungan timbal-balik manusia dan lingkungan yang semakin buruk.

Pertambahan jumlah penduduk akan meningkatkan kegiatan konsumsi dan mendorong adanya polusi yang berasal dari limbah.

Hal ini disebabkan karena dalam prosesnya sebelum terjadi kegiatan konsumsi pasti ada proses produksi.

Proses produksi ini memerlukan tenaga energi serta kemudian menghasilkan limbah yang berujung pada kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Mampu Menyatukan Perbedaan, Torino Fashion Week Hadirkan Desainer Muslimah Kondang Tanah Air

Pakaian memang merupakan kebutuhan primer manusia, sayangnya keberadaan industri mode atau fashion kerap membuat pakaian menjadi kebutuhan tersier,

Seringkali masyarakat memiliki keinginan untuk membeli pakaian hanya karena model yang terus berganti. Masyarakat akan lebih mudah mengkonsumsi produk-produk fashion yang sedang populer.

Masyarakat mungkin kerap kali tidak sadar akan kegiatan konsumtif yang ditimbulkan karena cepatnya pergantian mode secara global. Karenanya istilah fast fashion semakin familiar di masyarakat.

Baca Juga: Inilah 5 Fashion Abad Pertengahan yang Dianggap Berbahaya, Dipakai juga Oleh Para Ratu?

Fashion didefinisikan sebagai fenomena dalam industri fashion di mana proses produksi dipercepat untuk menghasilkan tren berbusana yang terjangkau di pasar.

Menurut World Bank 20% pencemaran air berasal dari pewarna tekstil. Sungai Citarum di Bandung menjadi salah satu korban dari pencemaran yang berasal dari pabrik tekstil tersebut.

Tekstil polyester sangat membutuhkan minyak dalam proses pembuatannya.
Padahal kurang lebih 90% pakaian yang terjual di USB terbuat dari katun dan polyester.

Bahan tekstur ayunan fiskus membabat hutan yang akhirnya hanya dipergunakan 30 persennya saja 70% sisanya akan menjadi limbah.

Baca Juga: Berbeda dengan Produsen Retail Fashion Lain, Intip Model Bisnis Sukses Nan Unik yang Dipakai Zara

Selain dari kerugian Produksi Industri fashion juga menciptakan tumpukan sampah yang sudah tidak digunakan.
dengan pola konsumsi yang ada sekarang pakaian tersebut hanya digunakan kurang dari tiga kali.

Faktanya dari total baju yang diproduksi 87 persen berujung ke tempat pembuangan.
Bila pakaian yang tidak menggunakan bahan berkelanjutan terus berlanjut, maka akan semakin cepat berkurangnya mineral bumi yang digunakan.

Semakin cepat pula pencemaran air serta semakin banyaknya jumlah pakaian yang dibuat yang berujung sampah.

Adanya gerakan solvation cukup menginisiasi Eco fashion store.
Jenis fashion merupakan proses manufaktur pakaian secara etis dengan mempertimbangkan aspek kesejahteraan pekerja dan lingkungan.

Baca Juga: Mengejutkan! Inilah Hal yang Akan Terjadi Pada Trend Fashion pada Tahun 2022

Kesadaran memilih gaya berbusana juga perlu dipertimbangkan oleh masyarakat bukan sekedar menakar Sisi estetis dan tren.

Ketika mengkonsumsi produk fashion tetapi juga dengan sadar mempertimbangkan isu sosial dan lingkungan yang ada. Beberapa alternatif yang menolak transportation adalah trendstime atau membeli baju bekas dan banyak upaya individual pula di sosial media seperti menjual barang pribadi yang sudah tidak dipakai.

Bukan hanya dari pihak konsumen saja,
tapi perlu bagi perusahaan tekstil dan evaluasi dan audit perdagangan yang adil dan berstandar produksi.

Baca Juga: Tak Hanya Identik dengan Kemeja, Inilah Fashion Pria yang Bikin Tampilanmu Lebih Kece, Kamu Harus Coba!

Adanya sertifikasi yang terlibat dalam proses perdagangan ramah lingkungan akan sangat mendorong kesehatan rantai.

Selain itu negara juga memiliki andil penting dengan kebijakan dan peraturannya dalam mengurangi bahaya kesehatan lingkungan global yang terkait dengan fast fashion.
jadi sesederhana berpakaian saja bisa berdampak bagi bumi dan ekosistem di dalamnya.

Karena itu Setiap tindakan yang kita lakukan seharusnya dipertimbangkan. Apakah dampak yang dihasilkan akan baik atau buruk.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube ada apa dengan fast fashion


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah