Network
JURNAL SOREANG - Akhir-akhir ini ada sejumlah public figure yang mempunya spirit doll atau boneka arwah. Mereka menganggap boneka itu sebagai teman hidup, ada yang mengadopsi sebagai anak, sebagai teman, malah bisa jadi sebagai pasangan hidup.
Jika tidak dibubuhi kata arwah, agaknya orang bermain dengan boneka itu bukan hal aneh, meskipun ia sudah dewasa.
Buktinya, jaman dulu, Ria Enes adalah salah satu orang dewasa yang akrab dengan boneka kesayangan yang diberinya nama Susan. Tapi Susan bukan spirit doll alias boneka arwah.
Baca Juga: Mengoleksi Boneka Arwah atau Spirit Dolls, Simak Profil dan Biodata Roy Kiyoshi
Memang, pantasnya boneka jadi mainan anak-anak. Tapi, jika bonekanya boneka arwah alias spirit doll, nanti dulu, karena hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kepribadian anak-anak.
Lalu, apakah mereka yang mengadopsi boneka arwah atau spirit doll sebagai itu-ini menjadi fenomena aneh?
Tidak juga, sejak jaman dahulu, persekutuan antara manusia dengan arwah, spirit, ruh atau apapun istilahnya, sudah terjadi.
Dalam film-film digambarkan tentang praktik perdukunan. Boneka menjadi salah satu media yang digunakan si dukun bersekutu dengan mahluk halus untuk melancarkan aksi semacam santet atau guna-guna dan sejenisnya.
Interaksi manusia dengan mahluk halus itu bukan hal aneh. Banyak orang yang ingin menjadi kaya dengan meminta bantuan mahluk halus, seperti datang ke tempat-tempat pesugihan.
Dalam pandangan Islam, hal tersebut adalah penyimpangan.
“Arwah yang masih penasaran, gentayangan, atau hingga mencari inang di benda-benda tertentu, kita tidak mengenal itu,” kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip Jurnal Soreang dari kanal YouTube-nya, Sabtu, 8 Januari 2022.
Ustadz Adi Hidayat yang akrab disapa UAH mengatakan, Al-Quran menginformasikan bahwa jin telah mengambil peran-peran sebagai arwah Si Fulan.
Baca Juga: Waduh! Boneka Arwah Milik Furi Harun Marah dan Buat Pengakuan Mengejutkan, Lucu atau Takut Ya?
Karena itu, katanya, daripada mengurus arwah boneka, lebih baik mengurus ruh kita sendiri.
“Jadi saya kira daripada mengurusi arwah boneka lebih baik kita mengurusi ruh kita sendiri. Jangan-jangan ruh kita saja belum aman saat pulang gitu, kita sudah harus urus boneka dengan ruh itu,” ujarnya.
Terkait dengan pengadopsian yang dilakukan sejumlah public figure terhadap boneka arwah, dengan tegas UAH tidak membenarkan perbuatan tersebut.
“Kenapa nggak anak beneran aja? Masih ada fakir miskin, kemudian juga yang membutuhkan perhatian,” ucapnya.
Baca Juga: Menyeramkan, Orang Thailand Menjadikan Boneka Arwah Kumanthong Sebagai Jimat? Cek Faktanya!
UAH mengatakan, pemicu orang bersekutu dengan mahluk halus adalah persoalan sosial, seperti krisis ekonomi.
Dengan keinginan kuat untuk bangkit dari kemelut ekonomi atau persoalan sosial itu, maka ada orang-orang yang menempuh jalan pintas, meminta pertolongan kepada mahluk halus.
Tentu saja, ajaran Islam tidak membenarkan perbuatan musyrik seperti itu. ***
