Tak perlu Panik Tangani HIV dengan Obat Berikut

- 2 Desember 2021, 09:01 WIB
Tak perlu Panik Tangani HIV dengan Obat Berikut
Tak perlu Panik Tangani HIV dengan Obat Berikut /

JURNAL SOREANG – Hari HIV dan AIDS sedunia diperingati tiap tanggal 1 Desember. Peringatan ini dimulai sejak tahun 1988

Peringatan ini dibuat untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS yang disebabkan oleh virus HIV.

AIDS adalah sekelompok kondidi medis yang menunjukkan lemahnya kekebalan tubuh, sering berwujud infeksi ikutan (infeksi oportunistik) dan kanker.

Baca Juga: WOW! Baik Hati dan Tidak Sombong, Ini Sosok Princess Sirivannavari Anak Raja Thailand Maha Vajiralongkorn

Hal yang sering dilakukan pada saat peringatan hari AIDS adalah penggalangan dana, memakai simbol pita merah dan juga memperbayak edukasi terhadap masyarakat.

Hingga saat ini AIDS belum bisa disembuhkan. Human Immunodeficiency Virus (HIV) akan bersarang dalam tubuh penderita hingga akhir hayat.

Namun kabar baiknya adalah virus ini dapat dikendalikan dengan penanganan yang tepat. Orang dengan HIV di Indonesia mendapatkan subsidi obat oleh pemerintah.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke 40, Kiper Senior Persib Bandung, I Made Wirawan Banjir Doa dari Rekan Pesepakbola

Obat tersebut harus diminum secara rutin seumur hidup. Kedisiplinan dalam meminum obat adalah kunci sukses pengendalian HIV.

Obat yang pertama kali digunakan untuk menangani HIV dalah Zidovudine atau biasa disebut dengan AZT.

Obat ini merupakan obat yang biasa digunakan untuk menurunkan resiko penularan HIV.

Baca Juga: Penjaga Gawang Persib, I Made Wirawan Rayakan Ulang Tahun ke 40, Ini Harapan yang Diungkapkannya

Zidovudine sering dikombinasikan dengan obat anti virus lain agar hasil pengobatan bisa maksimal.

Reaksi pada obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim reverse transciptase yang digunakan untuk perkembang biakan virus.

Obat ini hanya mampu memperlambat perkembangan gejala dan risiko komplikasi saat sistem kekebalan tubuh menurun.

Baca Juga: Barcelona Buka Pembicaraan dengan Chelsea Tetang Dua Pemain Bintangnya

pada Januari 2021 Badan obat dan makan Amerika serikat, Food and Drg Administration (FDA) telah menyetujui cabotegrafir dan cabenuva sebagai salah satu obat yang digunakan

dalam proses menghambat replikasi virus HIV dalam tubuh orang dengan HIV/AIDS.

Pada Agustus 2021 lalu FDA menyetujui 50 pilihan perawatan obat untuk HIV. Diantaranya adalah: Etravirine, Efavirenz, Lamivudin, Zidovudin, dan Neraphine

Baca Juga: Ralf Rangnick Melatih Manchester United, Apakah Erling Haaland Akan Menyusul?

Di Indonesia penyebaran HIV paling banyak disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.

Untuk memastikan ada tidaknya HIV dalam tubuh seseorang dapat menggunakan 2 Tes yaitu:

1. Tes antibodi
Tes antibody bertujuan untuk mendeteksi antibody yang dihasilkan tubuh dalam melawan HIV

2. Tes antigen
Tes antigen bertujuan untuk mendeteksi protein p24 yang menjadi bagian virus HIV.

Setelah menjalani tes dan dinyatakan positif, Orang dengan HIV/AIDS harus menjalani skrining untuk mengetahui tahap infeksi yang diderita dan metode pengobatan yang tepat.***

 

Editor: Handri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah