Stigma negatif, diskriminasi, dan prasangka dari orang lain juga turut memperburuk kondisi psikologis pasien.
Akibatnya, pasien menjadi rentan mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan trauma pasca-operasi.
Pada dasarnya, menjalani operasi ganti kelamin merupakan suatu langkah yang besar dalam hidup.
Pasien harus memiliki pemahaman menyeluruh terkait prosedur operasi mengubah kelamin, terapi hormon, risiko, serta berbagai komplikasi yang dapat terjadi.
Baca Juga: Wow! 15 KODE REDEEM PUBG Mobile Edisii Minggu 17 Oktober 2021, Bisa Kamu Dapatkan Secara GRATIS
Oleh sebab itu, tim medis biasanya mengharuskan pasien menjalani sejumlah tahapan pra-operasi guna menilai kesiapannya.
Tahapan tersebut terdiri atas penilaian kesehatan mental, pencatatan perilaku sehari-hari, serta ‘tes’ dalam kehidupan nyata.
Tes bertujuan untuk memastikan bahwa pasien memang berkehendak mengubah peran gendernya.
Setelah seluruh tahapan terlewati, barulah pasien bisa menghadapi operasi ganti kelamin dan dinilai siap menghadapi semua risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. ***