Sebuah penelitian menyebutkan bahwa beta-sitosterol pada biji delima memiliki aktivitas pelindung embrio.
Baca Juga: Peduli Disabilitas, Pemerintah Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung Berikan Kursi Roda
Ini dapat membantu melindungi sistem reproduksi dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh obat kemoterapi.
Teh delima yang dibuat dari sari buah delima juga membantu meningkatkan konsentrasi sperma, mobilitasnya, dan mengelola faktor risiko yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Ini juga dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat.
Baca Juga: Mantap, Hari Ketiga M2 MLBB World Championship: Alter Ego Melaju ke Babak Playoff
3. Mengelola diabetes
Delima memiliki berbagai macam polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan. Asam ellagic dan punicalagin dalam buah delima dapat membantu mengurangi lonjakan glukosa yang disebabkan setelah makan sehingga berguna dalam mengelola diabetes secara efektif.
Selain itu, asam galat danoleanolic dalam teh delima dapat mencegah risiko komplikasi diabetes seperti penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian juga membicarakan tentang efek anti-diabetes dari bunganya.
Baca Juga: Tegur Mbak You, Deddy Corbuzier:Ini 4 Efek Negatif Percaya Ramalan